TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Polda Metro Jaya menangkap AL yang diduga terlibat penyerangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan di Jakarta pada Selasa (9/5/2017).
Penangkapan dilakukan setelah Novel memberikan foto orang tersebut kepada tim kepolisian yang menemuinya di rumah sakit di Singapura pada beberapa hari lalu.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/5/2017) malam.
"Awalnya memang tim kami tidak diizinkan untuk memeriksanya karena masih dalam kondisi sakit. Tapi, kami dapatkan sebuah foto satu orang dari korban yang diberikan kepada tim," ujar Argo.
"Lalu, tim pulang ke Jakarta. Tim langsung bergerak dan bekerja. Akhirnya dalam penyelidikan kamiĀ amankan seorang laki-laki berinisial AL itu," sambungnya.
Dalam pemeriksaan awal, AL membantah dirinya terlibat penyerangan air keras kepada Novel. Namun, polisi tak mempercayai begitu saja bantahan AL itu.
Saat ini, tim masih melakukan pemeriksaan terhadap AL guna mendalami keberadaan dan kegiatannya pada hari-H kejadian Novel mendapatkan serangan air keras. Selain itu, tim polda dibantu Bareskrim Polri juga memeriksa Call Data Recorder (CDR) telepon genggam milik AL.
"Saat ini, AL sedang di Reskrimum," jelasnya.
Sementara itu, Setyo Wasisto menduga Novel menyerahkan foto AL sebagai terduga pelaku penyerangan berdasarkan keyakinannya sebagai korban. Apalagi, Novel merupakan seorang penyidik.
"Dia (Novel) kan yang memberikan foto itu. Mungkin dia mengingat ya atau pernah melihatnya sehingga diberikan kepada tim. Sehingga oleh tim di lakukan pendalaman," ujar Setyo.
Dan yang terpenting, lanjut Setyo, tim kepolisian tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap AL.
"Statusnya saksi juga bukan. Tapi, masih dalam pendalaman," jelasnya.
Diberitakan, penyidik KPK Novel Baswedan mendapat serangan air keras sepulang Salat Subuh dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017 lalu. Pelaku berjumlah dua orang dengan berboncengan sepeda motor matic.
Penyerangan air keras itu membuat beberapa bagian wajah, termasuk mata Novel terluka. Novel dibawa dan dirawat di Singapore National Eye Centre, di Singapura, sehari setelah kejadian.