TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang bulan suci Ramadhan Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI belajar mendalami filosofi berwudhu. Hal tersebut terungkap dalam pengajian rutin bulanannya yang kali ini menghadirkan Ustad Kh. M. Bukhori Muslim, Rabu (10/5/2017) di Masjid Baiturahman, Komplek DPR RI, Senayan Jakarta.
“Walaupun setiap hari kita lakukan, bahkan sejak kecil, namun terkadang kita tidak mengetahui makna atau filosofi dari berwudhu. Sehingga kita kerap lupa akan ritual wudhu yang sah dan baik dalam Islam. Atas dasar itulah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, PIA DPR RI sepakat mempelajari dan mendalami filosofi berwudhu dalam tema pengajian kali ini,” ujar Ketua Umum PIA DPR RI Deisti A Novanto.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Pengajian tersebut, Annisa Rahmawati A. Malik Haramain yang mengatakan bahwa Wudhu itu merupakan dasar dari sah dan tidaknya sholat seseorang. Sehingga sejatinya semua umat muslim yang menjalankan rukum Islam kedua itu tahu dan mengerti filosofi dari berwudhu.
“Ternyata setelah mendengar penjelasan dari Kyai Bukhori Muslim yang merupakan Sekjen Lembaga Dakwah NU tadi, kita baru mengetahui bahwa setiap ritual dalam berwudhu mulai dari membersihkan tangan, mulut, wajah, kepala, telinga dan kaki ada makna lain yang terkandung di dalamnya. Hal-hal seperti itulah yang seharusnya dimengerti oleh seluruh umat muslim yang ingin berwudhu. Dengan mengetahui dan mengerti wudhu yang baik menurut Islam, akan semakin memantapkan ibadah sholat kita. Karena wudhu itu merupakan dasar dari sah dan tidaknya sholat seorang umat,” papar Annisa.
Baik, Deisti maupun Annisa sepakat jika pengajian rutin bulanan yang sudah diprogramkan PIA DPR RI ini ke depan diisi kajian-kajian Islami tentang berbagai hal yang berkenaan dengan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya dengan mengundang ustad dan ustadzah yang notabene merupakan para pakar dan ahli di bidangnya masing-masing. (Pemberitaan DPR RI)