Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKATA -- Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah meminta Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian melakukan evaluasi tradisi di pendidikan kedinasan. Ferdiansyah mengaku prihatin atas insiden tewasnya Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tingkat II, Mohammad Adam.
"Harus menjadi koreksi Kapolri untuk tradisi balas dendam jangan ada, seperti senior menyiksa junior," kata Ferdiansyah ketika dihubungi, Jumat (19/5/2017).
Menurut Ferdiansyah, pendidikan kedinasan seharusnya bisa lebih diawasi. Sebab, sistem pendidikan yang berbeda serta lebih baik.
"Artinya apa ketika diberikan pembebanan senior mengawasi juniornya sudah ada protabnya misalnya kesalahan ini hanya diberi push up," kata Politikus Golkar itu.
Ferdiansyah mengatakan kejadian tersebut tidak perlu terjadi bila mengikuti peraturan tata tertib yang ada. "Tinggal pengawasan yang lebih ketat dan hukuman," kata Ferdiansyah.
Diketahui, Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tingkat II, Mohammad Adam, dinyatakan tewas setelah dilarikan dari asrama ke RS Akpol, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/5/2017) dini hari. Dari pemeriksaan luar, terdapat beberapa luka lebam di bagian dada korban.
"Pagi tadi jam 02.30 WIB, ada laporan seorang taruna Akpol Tingkat II atas nama Mohammad Adam, dibawa ke Rumah Sakit Akpol dan dicek oleh dokter ternyata yang bersangkutan sudah meninggal dunia," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Setyo juga belum bisa menjelaskan perihal kegiatan apa yang dilakukan korban di asrama Akpol sebelum dinyatakan tewas dengan beberapa luka lebam di dada itu.
Ia juga enggan berspekulasi mengenai penyebab kematian taruna Akpol junior tersebut karena pemukulan atau penganiayaan dari juniornya meski terdapat beberapa luka lebam di dada korban.