News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Kampung Melayu

Densus 99 Banser Menduga Bom Kampung Melayu Terkait Jamaah Ansoru Daulah

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi berjaga dan melakukan olah TKP diduga bom di sekitar Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017). TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menyampaikan duka mendalam kepada para korban meninggal dan yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit akibat peristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

PP GP Ansor menyatakan, peristiwa teror bom tersebut sebagai tindakan keji, dan biadab terhadap kemanusiaan.

"Teror bom ini tindakan keji dan biadab. Orang tidak berdosa menjadi korban," tandas Komandan Densus 99 Banser Nuruzzaman, Kamis (25/5/2017).

Baca: Niat Bripda Ridho Bangun Rumah Pupus Seiring Ledakan Bom di Kampung Melayu

Atas peristiwa bom tersebut, pihaknya meminta aparat keamanan segera mengusut tuntas pelaku terorisme ini.

Namun demikian, kata Nuruzzaman, berdasarkan analisis Densus 99 Banser, teror bom bunuh diri di Halte Bus TransJakarta di Kampung Melayu sudah direncanakan.

"Ini (teror bom) terkait dengan instruksi dari ISIS internasional untuk melakukan serangkaian aksi terorisme di beberapa tempat baru-baru ini," jelas Nuruzzaman.

Baca: Cak Imin Siap Laksanakan Pesan Ulama dan Kiai untuk Melawan Aksi Radikalisme

Dia menyebutkan beberapa peristiwa terorisme di beberapa negara merupakan perintah langsung ISIS internasional. Diantaranya, tindakan menabrak massal kerumunan orang di New York City's Times Square pada 18 Mei 2017; aksi bom bunuh diri di Irak belum lama ini; bom bunuh diri konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, Senin (22/5/2017) malam waktu setempat; pendudukan yang berujung pada baku tembak dengan sekelompok orang yang diduga ISIS di wilayah Marawi, Filipina pada Selasa (23/5/2017), dan termasuk aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

"Khusus aksi ISIS di Marawi, Filipina, banyak didukung anggota Jamaah Ansoru Daulah (JAD) Indonesia," katanya.

Nuruzzaman mengatakan, jika dilihat dari konteks nasional, bom bunuh diri di Kampung Melayu tersebut adalah merupakan aksi balas dendam pihak JAD karena anggota tewas di Tuban, Lumajang, dan Poso oleh aparat kepolisian.

Berdasarkan analisis Densus 99 Banser, lanjut dia, peristiwa bom bunuh diri yang menewaskan 3 anggota polisi, 2 pelaku, dan 10 korban luka parah, adalah instruksi dari Rois Darmawan, terpidana mati kasus bom Kedubes Australia yang saat ini dipenjara di Nusa Kambangan.

"Ada dugaan mengarah pada Rois Darmawan. Dia marah dan balas dendam karena salah satu pelaku terorisme yang ditembak mati oleh polisi adalah saudaranya Rois," ujar Nuruzzaman, yang juga dikenal sebagai pengamat terorisme ini.

Dia menjelaskan, sejauh ini ada 3 orang yang masih bisa menfatwakan anggota Ansoru Daulah untuk jihad (teror bom), yakni Aman Abdurrahman, Rois Darmawan, dan Brekele alias Mujadid alias Syaiful Anam.

"Tiga orang ini yang masih bisa menfatwakan untuk melakukan amaliyah jihad. Karena yang bisa menjenguk di penjara hanya keluarga mereka, bisa jadi perintah jihad diberikan melalui keluarganya," kata Nuruzzaman.

Nurruzaman memaklumi aparat keamanan, terkesan kecolongan atas peristiwa bom Kampung Melayu. Pasalnya, saat ini jaringan atau sel terorisme di Indonesia makin kecil dengan sistem sel terputus.

"Sel jaringan mereka makin kecil dan terputus. Hanya dengan 2-3 orang bisa melakukan teror," ujarnya.

Nuruzzaman mengimbau, dengan masih adanya aksi teror di negeri ini, pihaknya berharap pemerintah, tetap terus melakukan sejumlah langkah kontra radikalisme.

"Salah satu tujuannya untuk melakukan deteksi dini adanya potensi ancaman terorisme atau radikalisme. GP Ansor siap bekerjasama untuk melakukan sosialisasi atau kampanye anti radikalisme. Apalagi kita punya instrumen hingga ke tingkat ranting, yang paling bawah," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini