Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga hari sebelum kematian Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, ayah almarhum sempat merasa lemas badan tapi tidak merasa sakit.
Hal tersebut diungkapkan Ira Sumirah selaku nenek dari Briptu Gilang yang menjadi korban dari ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.
"Menurut cerita dari kedua orang tuanya, tidak ada firasat sama sekali sebelum Gilang meninggal, tapi tiga hari sebelum Gilang meninggal, ayahnya itu lemas-lemas badannya tapi tidak sakit," tutur Ira saat ditemui di tempat tinggal Briptu Gilang, Jalan Klingkit, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017).
Menurut Ira, keseharian kedua orang tua Gilang bekerja jualan ayam goreng di kawasan Imperium, Jakarta Selatan, dan Gilang baru tinggal di Jakarta selama empat tahun, dimana sebelumnya tinggal bersama neneknya yang berada di Klaten, Jawa Tengah.
"Gilang anaknya baik, toleransinya tinggi dan tidak macam-macam, dia nurut dengan orang tua," tutur Ira.
Achmad Zuhri yang merupakan teman rumah Gilang mengaku, sosok almarhum dikenal sebagai orang yang baik dan mudah bergaul.
"Dia biasa nongkrong sama kita-kita (teman-teman rumahnya) kalau malam sekitar jam 22.00 WIB kalau tidak bertugas, suka becanda, dia suka main game online," ujar Achmad di lokasi rumah Gilang.