TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harapan Rizieq Shihab agar kepulangannya disambut bak tokoh revolusi Iran Ayatollah Khomeini mendapat tanggapan dari netizen.
Sebelumnya, melalui kuasa hukum, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan akan pulang ke Indonesia dalam waktu dekat untuk menghadapi penetapan dirinya sebagai tersangka kasus pornografi.
Kuasa Hukum Rizieq, Sugito Atmo Pawiro, mengatakan kliennya berharap disambut seperti Imam Besar Syiah tersebut saat kembali dari pengasingan ke Teheran pada 1979.
"Bahwa kepulangan beliau itu berharap seperti penyambutan Ayatollah Khomeini ketika pulang dari Prancis ke Teheran ketika Revolusi Iran," ujar Sugito seperti dikutip dari BBC, Rabu (31/5/2017).
Sugito yang mengaku berada di Mekkah dan telah bertemu dengan Rizieq, mengonfirmasi kepada BBC Indonesia bahwa Rizieq kini masih berada di Arab Saudi.
Namun, harapan Rizieq ingin disambut seperti Ayatollah Khomeini tersebut dinilai sejumlah netizen terlalu berlebihan.
Komentar tersebut dilayangkan netizen melalui kolom pada berita Tribunnews berjudul: Segera Pulang, Rizieq Shihab Ingin Disambut Seperti Ayatollah Khomeini.
Menurut salah seorang netizen, Ayatollah disambut bagaikan pahlawan karena bukan dirinya sendiri yang berharap, melainkan keinginan rakyatnya.
"Terlalu berlebihan disandingkan dengan Ayatullah Khomeini. Dia disambut bak pahlawan bukan karena dia yang berharap, memang rakyat yang merindukan kehadirannya. Baru dengar ada ulama berharap disambut dengan cara yang dia harapkan, semoga bukan keluar dari mulutnya agar terjaga keulamaannya," ujar netizen tersebut.
Seorang netizen bahkan mempertanyakan bukankah Rizieq yang dulu mengatakan Syiah bukan Islam, lalu mengapa sekarang mau disambut bak Imam Besar Syiah?
"Nggak salah mau seperti Ayatollah Khomeini? Bukankah itu pemimpin Iran? Ingat kemarin ada yang teriak-teriak katanya Syiah bukan Islam. Layak diasahkan pedang," tutur netizen tersebut.
Namun, ada pula netizen yang sangsi bahwa keinginan penyambutan itu belum tentu berasal dari mulut Rizieq sendiri.
"Belum tentu habib minta disambut seperti itu, apalagi dikatakan seperti Khomeneiyang notabene Syiah. Mohon yang Islam jangan terprovokasi, yang selanjutnya malah sangka buruk dan ikut-ikutan mendiskreditkan ulama," tulis salah seorang netizen.
Status tersangka