Kala itu, dr Fiera Lovita diminta menyampaikan permintaan maaf, menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi. Mereka meminta dr Fiera Lovita membuat surat pernyataan maaf yang ditulis tangan dan diposting agar menjadi viral.
Ucapan permintaan maaf bukannya meredam, malah makin viral dan ditambahi kata-kata provokatif oleh oknum tertentu. Hingga akhirnya dr Fiera Lovita diancam akan dibunuh, dirajam, dibakar dan lainnya.
Serentetan peristiwa itu diakui dr Fiera Lovita mengakibatkan dirinya tidak aman dan terancam. Terutama menjadi beban psikis dan psikologis pada anak-anaknya.
Atas beragam perimbangan dan demi keselamatan, dr Fiera Lovita memutuskan untuk pindah, keluar dari Solok, Sumatera Barat. Kini dr Fiera Lovita sudah berada di Jakarta.
"Saya berharap peristiwa yang menimpa saya tidak terjadi lagi kepada siapapun. Negara harus hadir melindungi warganya," imbuhnya.
Dr Fiera Lovita menambahkan saat ini pihaknya belum memutuskan dan membuat rencana lain kedepan. Yang pasti, sebagai dokter, ia ingin tetap mengabdi untuk masyarakat.
"Sekarang saya ingin menghabiskan waktu berlibur bersama anak-anak dan merenungkan semua ini," imbuhnya.
Peristiwa intimidasi ini tidak hanya menimpa dr Fiera Lovita tapi juga dialami oleh Indrie Sorayya, perempuan pengusaha berusia 31 tahun di Tangerang, Banten yang juga didatangi puluhan anggota FPI pada 21 Mei yang memprotes tulisannya di facebook yang dinilai melecehkan Rizieq Shihab.