TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelas orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Marawi, Filipina Selatan, adalah anggota Jamaah Tablig.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, Jamaah Tablig, bukan lah bagian dari organisais teror.
"Jamaah Tablig ini bukan suatu organisasi yang ekstrim, bukan organisasi yang bergerak di bidang politik dan terorisme, betul-betul dakwah," ujarnya kepada wartawan di kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).
Sebelas orang dari organissai yang kerap mengirimkan anggotanya berdakwah di berbagai tempat itu, terjebak di Marawi, di mana terjadi konflik antara kelompok bersenjata pendukung Islamiq State of Iraq and Syria (ISIS) melawan militer Filipina.
Sebagian dari penjuang ISIS yang ikut berperang melawan militer Filipina di Marawi, adalah warga dari luar Filipina.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mabes Polri sudah menerima informasi, bahwa salah satu pejuang ISIS yang tewas adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
Namun hal itu belum bisa diklarifikasi.
Karena diduga tidak terlibat dengan kelompok bersenjata yang berperang melawan militer Filipina, Wiranto mengatakan pemerintah bersedia membantu pemulangan kesebelas orang tersebut.
Sampai hari ini, upaya itu masih terus dilakukan.
"Kita berusaha mengeluarkan mereka dari sana, tidak mudah kan, mengeluarkan sekelompok orang (di wilayah) yang dikepung tentara, itu kan perlu waktu," katanya.