TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amien Rais memastikan ada berkah tersembunyi di balik kasus tuduhan yang disampaikan jaksa di persidangan dengan terdakwa mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadhilah Supari.
Dakwaan yang dibacakan di persidangan itu sudah telanjur menjadi santapan pasukan pembenci (haters) di media sosial terhadap Amien Rais.
Selain itu, Amien Rais sudah dicap sebagai orang yang menikmati aliran dana korupsi.
Meski disebutkan di persidangan itu, Amien Rais belum pernah dipanggil KPK untuk diklarifikasi terkait dengan tuduhan yang menjadikan salah satu tokoh politik ini sebagai bulan-bulanan para haters.
Menurut mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Soetrisno Bachir, Amien Rais tidak ada hubungannya dengan kasus korupsi yang sedang ditangani KPK, sehingga diduga menjadi alasan mengapa Amien Rais tidak pernah dipanggil KPK.
Menurut politisi yang akrab disapa SB ini, yang diperiksa adalah staf Soetrisno Bachir Foundation (SBF) yang disebut bernama Nuki.
"Jadi, yang katanya hubungannya dengan PT Mediadua itu yang aliran dana itu, itu bukan hasil bisnis alkes dan sebagainya karena itu pinjam meminjam antara suaminya Ibu Nuki dengan pemilik itu yang berteman, namanya Andri," katanya di Jakarta, Sabtu (3/6/2017).
Menurut SB, dana itu pinjam meminjam, yang telah dimintai keterangan adalah Nuki dan Yuri di mana keduanya merupakan staf di SBF.
"Saya baru tanya tadi, ini kan sudah 10 tahun lalu, jadi saya harus tanya-tanya lagi," katanya.
Dana itu urusan pinjam meminjam, utang piutang.
"Dana Rp 750 juta sudah dikembalikan. Jadi tidak ada hubungannya dg bisnis PT Medidua itu dengan alkes, itu urusannya ada di ranah Medidua dengan alkes," katanya.
Selain itu, menurut SB, bukan urusannya dengan SBF karena tidak ada kaitannya.
"Dana SBF itu dari saya sendiri. saya minta teman teman media jangan membuat malah suasana yang sekarang, kita mau fokus, yang kemarin, Pak Jokowi rapat kabinet yang saya ikut itu, kita fokus karena sekarang, investment grade kita lagi naik," katanya.
Kemudian, menurut SB, kemarin, indeks naik lagi.
"Jadi, momentumnya di situ. Jangan kita ribut heboh di urusan-urusan yang gak jelas. Jadi, saya minta, jangan dikembangkan, gak usah dikembangkan lagi," katanya.
Meski demikian, penyebutan nama Amien Rais di persidangan KPK itu langsung membuat gaduh dan Amien Rais dibully di media sosial oleh pasukan pembenci.
Sejumlah pihak sudah memberikan penjelasan dalam kasus ini termasuk anak kandung Amien Rais, Hanum dan ekonom, Dradjad Wibowo.
Terkait dengan apakah terdapat langkah hukum berikutnya, SB menyatakan, dipastikan tidak ada langkah hukum," katanya.
"Iya kan dari Bu Yuri itu atau dari saya sebenarnya, tapi kan yang megang uang saya untuk uang sosial itu Ibu Yuri, yang merupakan saudara istri saya," katanya.
Distribusi dana SBF itu disebutkan SB, dilakukan untuk banyak pihak.
"Penyaluran dana itu dari Mbak Yuri banyak, bukan ke Pak Amien saja," katanya.
SB berharap karena masalahnya terjadi di bulan puasa, maka harus saling memaafkan.