Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka dugaan makar Sri Bintang Pamungkas memandang kasus chat sex yang dialami Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab hanya 'kasus yang dibuat-buat'.
Ia pun menilai kasus tersebut dimunculkan untuk mendiskreditkan para ulama dan habib.
"Ini dicari-cari, (kasusnya) ecek-ecek, ini memang semacam ada suatu kelompok yang mau berusaha untuk menjatuhkan ulama, habib," ujar Sri Bintang, saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2017).
Sri Bintang pun menambahkan, tujuan jangka pendek dimunculkannya kasus itu yakni agar bisa seimbang dengan kasus yang menjerat Gubernur DKI non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Yang tujuannya tidak lain untuk jangka pendeknya itu, untuk mengimbangi Ahok yang terpenjara," kata Sri Bintang.
Selain dugaan tujuan jangka pendek, Sri Bintang juga menduga ada tujuan jangka panjang yang marak beredar di media sosial.
"Tetapi dugaan saya, (kasus Habib Rizieq ini) juga mempunya tujuan jangka panjang, ya sekarang itu yang muncul di Medsos kan," jelas Sri Bintang.
Ia pun menyebutkan tiga isu yang menurutnya selalu diperbincangkan di media sosial.
"Soal PKI, soal kriminalisasi ulama, kemudian penghinaan kepada islam," tegas Sri Bintang.
Oleh karena itu Sri Bintang pun menuturkan bahwa tiga hal tersebut akan digaungkan sedemikian rupa hingga Pemilihan Presiden 2019 mendatang berada dalam genggaman pihak yang menggaungkan isu itu.
"Mungkin 3 hal itu yang akan digoreng sedemikian rupa sehingga hasilnya itu adalah (Pilpres) 2019 ada ditangannya mereka," tandas Sri Bintang.