Dalam persidangan, penyidik KPK Novel Baswedan yang dikonfrontasi dengan politisi Hanura Miryam S Haryani, mengatakan bahwa Miryam ditekan oleh sejumlah anggota Komisi III DPR, agar tidak mengungkap kasus korupsi dalam pengadaan e-KTP.
Menurut Novel, hal itu diceritakan Miryam saat diperiksa di Gedung KPK.
Para anggota DPR yang namanya disebut langsung bereaksi. Penggunaan hak angket kemudian muncul.
Komisi III mendesak KPK membuka rekaman pemeriksaan terhadap Miryam, yang kini menjadi tersangka pemberian keterangan palsu dalam kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.
Dalam kasus korupsi e-KTP, banyak pihak disebut menerima aliran dana. Di antaranya para anggota DPR.
Putra Amien Rais Batal Gabung
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan angkat bicara mengenai kehadirannya bersama Hanafi Rais dalam rapat perdana Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Taufik mengaku mewakili Fraksi PAN.
"Kemarin saya dan Mas Hanafi posisinya mewakili fraksi kan mendadak kan. Mendadak dalam artian banyak kegiatan agenda teman-teman yang bertabrakan," kata Taufik.
Taufik mengatakan posisi Hanafi Rais mendukung sikap Fraksi PAN. Ia menegaskan seluruh anggota fraksi mengikuti keputusan DPP PAN.
"Ya karena sekali lagi kita-kita ini di PAN, mengikuti keputusan partai, dan masukan apalagi Pak Amien tokoh sentral partai. Kita semuanya santrinya Pak Amien kan begitu," kata Taufik.
Taufik pun membantah kemunculan dirinya dan Hanafi saat rapat perdana atas desakan Amien Rais. Ia menegaskan keputusan final berada di tangan Fraksi PAN.
"Harapannya katakanlah Pak Amien memberi spirit moral, sepanjang kita niat baik, itu didukung," kata Taufik.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional ( PAN) Mulfachri Harahap, mengatakan tak ada nama Hanafi Rais sebagai perwakilan PAN di Panitia Khusus (Pansus) Angket KPK.
KPK merupakan mitra kerja Komisi III DPR, sehingga anggota fraksi PAN yang berada di Komisi III dianggap lebih tepat untuk duduk di Pansus.
Terkait munculnya nama putra Amien Rais dalam perwakilan PAN di Pansus, Mulfachri mengatakan, karena adanya misSinformasi.