TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menilai wajar penyidik KPK Novel Baswesan mengeluh kasusnya tidak terungkap.
Sebab, Novel sebagai korban teror membutuhkan kepastian hukum.
"Kalau dia mencari suatu keadilan dan mengharapkan sesuatu yang lebih, saya pikir itu satu hal yang normal dan wajar, itu perlu kita dukung dan apresiasi," kata Desmond menanggapi keluhan Novel di Majalah TIME.
Desmond menuturkan pihaknya mendukung kasus Novel terbongkar.
Baca: Novel Baswedan Beberkan Dugaan Keterlibatan Jenderal Polisi Kepada Time, Begini Reaksi Polri
Apalagi, Novel berstatus pencari keadilan.
"Tinggal harapan ini ditanggapi positif atau tidak oleh Mabes (Polri)?" tanya Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Oleh karenanya, Desmond meminta semua pihak tidak menyalahkan koalisi masyarakat sipil yang mengusulkan pembentukan tim independen kasus Novel.
Ia juga menilai sikap Novel yang kini berharap kepada Mabes Polri tidak salah.
"Harapannya kalau mabes melakukan tindakan, beres kan. Ini yang menurut saya harus diapresiasi dan didukung," kata Politikus Gerindra itu
Sebelumnya, Majalah TIME memberitakan tentang hasil wawanvaranya dengan Novel Baswedan di Singapore General Hospital, Singapura, pada 10 Juni 2017.
Novel mengaku heran bahwa pihak kepolisian Indonesia (Polda Metro Jaya) belum juga bisa menemukan pelaku dan aktor di balik serangan air keras yang menimpanya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017, atau sudah lebih dua bulan.
Novel mengatakan, telah mendapat informasi akurat dari seseorang tentang jenderal polisi yang terlibat.
Saat itu, awalnya ia menyebut atau menilai informasi tersebut salah.
Tapi, setelah kasus ini berjalan dua bulan dan belum terselesaikan, Novel menilai informasi tersebut ada benarnya.