Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pansus Pelindo II Rieke Dyah Pitaloka bersyukur kebakaran di plafon Ruang Pansus C tidak merambat ke ruang risalah rapat.
Ruang tersebut merupakan tempat penyimpanan arsip Pansus Angket Pelindo II.
"Jika ada satu saja arsip Pansus Angket Pelindo II (baik berupa transkrip rapat, risalah rapat, dokumen cetak, suara, maupun video) ada yang hilang, maka hal tersebut merupakan keajaiban yang harus diusut lebih lanjut," kata Rieke dalam keterangan tertulis, Minggu (18/6/2017).
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan pihaknya masih menyimpan salinan semua arsip dan sebagian besar salinannya telah diserahkan kepada BPK dan KPK.
"Dalam politik, suatu peristiwa dapat terkesan terjadi karena ketidaksengajaan, ketidaksengajaan yang sistematis," kata Rieke.
Rieke pun berharap pengerjaan dengan alasan perbaikan di DPR terutama menyangkut ruangan strategis seperti tempat arsip dokumen dan risalah rapat tidak dilakukan tengah malam.
"Lebih baik weekend, Sabtu-Minggu jam kantor, saat tidak ada kegiatan di DPR," kata Rieke.
Sebelumnya, Ruang Pansus C Gedung Nusantara II DPR terbakar, Minggu (18/6/2017) dini hari.
Kepala Biro Humas dan Pemberitaan DPR Djaka Dwi Winarko menceritakan kronologis kebakaran tersebut.
"Kronologis kebakaran kecil pukul 01.15 WIB, ada percikan di Pansus C," kata Djaka ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (18/6/2017).
Djaka mengatakan ruangan tersebut jarang digunakan Pansus untuk rapat.
Sebab, ruangan itu berstatus cadangan bila ruang lain tidak mencukupi.
"Selama ini tidak dipakai," kata Djaka.
Ketika terjadi percikan api, Djaka mengatakan alarm berfungsi sehingga petugas Pamdal DPR langsung memadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
DPR juga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Diketahui, pos pemadam kebakaran juga terdapat di halaman Kompleks Parlemen.
"Waktu pakai alat itu sudah padam. Yang di DPR juga datang cepat. Lalu asap dikeluarkan selesai pukul 02.00 WIB," kata Djaka.
Djaka mengatakan terdapat 15 unit pemadam kebakaran yang mengeluarkan asap dari ruangan tersebut.
Djaka juga memastikan tidak ada dokumen maupun kursi dan meja yang terbakar.
"Di plafon doang. Mungkin panas, kita detector heater alarm," kata Djaka.
Djaka mengatakan pihaknya telah menghubungi aparat kepolisian untuk mengetahui dugaan kebakaran.