TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, kata ‘mudik gratis’ seringkali akrab ditelinga kita. Tapi tahukah Anda, gerakan ini pertama kali diadakan dan dicetuskan oleh salah satu perusahaan jamu di Indonesia, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk.
Semuanya dimulai pada tahun 1991, saat itu, PT Sido Muncul, Tbk ingin memberikan hadiah kepada para penjual jamu menjelang hari lebaran.
“Awalnya banyak pilihan. Niatnya kita mau kasih sarung dan sebagainya, namun kemudian pak Sofyan (Direktur Utama PT Sido Muncul, Tbk) mencetuskan ide ‘mudik gratis’. Pada mudik gratis pertama, kami memberangkatkan sekitar 17 hingga 40an bus,” ujar Irwan Hidayat, Direktur PT Sido Muncul, Tbk.
Mulai dari situ, secara konsisten, perusahaan ini selalu mengadakan kegiatan ‘mudik gratis’ setiap tahunnya. Hingga akhirnya, gerakan ini mulai dikuti oleh banyak instansi seperti pemerintah, BUMN, hingga instansi swasta lainnya.
“Kami menerapkan ini selama 28 kali tanpa henti. Bagi saya, setiap kegiatan mudik gratis merupakan mujizat karena ini bukti kami bisa berjalan terus,” ungkap Irwan.
Mujizat ini terus terlihat hingga pada tahun 2017. Melalui tagline ‘Mudik Bareng, Guyub Rukun’ kegiatan mudik gratis PT Sido Muncul, Tbk kembali hadir membantu masyarakat berkumpul kembali bersama sanak saudara di hari Lebaran.
Pada mudik kali ini, sebanyak 15.000 pemudik menggunakan 260 bus diberangkatkan ke tujuh kota tujuan, seperti Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta.
160 bus diberangkat dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sedangkan sisanya diberangkatkan dari Sukabumi, Bandung, Tanggerang, Cilegon, Serang, Cikampek, Bogor, dan Cibinong.
Puncak acara ‘mudik gratis’ Sido Muncul berlokasi di area Museum Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Sabtu (17/6/2017). Disini terlihat banyak sekali pemudik, panitia, hingga pejabat-pejabat negara.
Dilokasi acara pelepasan ini, terlihat para panitia bersemangat. Sembari memakai atribut khas daerah-daerah di Indonesia, mereka membantu para pemudik, tamu undangan, dan insan media.
“Kalau dilihat, semua panitianya memakai simbol-simbol daerah. Ini saya pakai dari Flores, ada juga yang dari Bali, Dayak, Lampung, Palembang, dan lain-lain. Ini kami lakukan sesuai dengan tagline mudik pemerintah tahun ini: Mudik Bareng, Guyub Rukun,” terang Irwan.
Tak hanya panitia, para pemudik yang terdiri dari para pedagang jamu se-Jabodetabek, beserta pedagang asongan juga terlihat senang dan bahagia. Dua diantaranya pasangan suami istri, Kanio (61) dan Sumiati (57), yang mengaku sudah mudik gratis 25 kali.
“Perasaan saya senang sekali, sangat terharu. Selama ini kan mudik bagi tukang jamu itu masalahnya ekonomi, jadi keberadaan mudik gratis ini sangat membantu. Selain itu, kami juga senang bisa mudik bersama teman-teman, ibaratnya seperti wisata,” kata Kanio.
Kanio juga mengaku karena saking seringnya mengikuti mudik gratis ini para agen sudah hafal dan kenal dengan dirinya serta istri.
“Dibandingkan penyedia mudik gratis lain, proses mudik gratis ini (Sido Muncul) jauh lebih mudah, kami sudah melakukannya selama 25, hingga kalo ke kantor Cipete, mereka sudah mengenal kami. Bahkan ada yang ke rumah untuk menawarkan mudik gratis,” ungkap Kanio.
Hal serupa juga diungkapkan Windy Sugianto (47), seorang agen jamu di Cipete Raya, Jakarta Selatan.
“Saya sudah 27 kali ikut mudik gratis. Saya sangat senang karena bersama keluarga dan teman-teman tukang jamu bisa mudik bareng. Saya berterima kasih karena PT Sido Muncul, Tbk yang selalu membantu warga kecil yang tadinya tidak bisa pulang jadi pulang,” ungkap Windy.
Konsistensi mudik gratis yang dilakukan oleh Sido Muncul memunculkan beragam pendapat dari para pejabat-pejabat dan public figure, salah satunya Tina Talisa.
“Menurut saya ini inisiatif yang bagus karena salah satu pelopor yang mengadakan mudik gratis hingga sekarang diadakan oleh banyak pihak. Tapi yang perlu diapresiasi adalah kosistensinya, keberadaannya dan manfaatnya untuk para pemudik serta masyarakat secara umum,” ujar Tina.
Tina juga menambahkan, mudik gratis ini juga bisa membantu pengeluaran masyarakat menjelang hari raya Lebaran.
“Tadi saya sempat ngobrol dengan seorang penjual jamu, yang tujuannya ke Wonogiri. Mereka bertiga, suami, istri, dan anak. Satu orang itu naik bus 450 ribu, bertiga jadi 1.350.000 rupiah, berarti mengikuti mudik gratis ini, mereka bisa menghemat dan menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain,” ungkap Tina.
Berbeda dengan penyelenggaraan mudik gratis Sido Muncul sebelumnya, untuk pertama kalinya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat hadir untuk melepas para pemudik.
“Saya berterima kasih dengan adanya mudik gratis ini sangat membantu masyarakat, karena bisa mengurangi kemacetan dan menjamin keselamatan para pemudik. Saya berharap tahun-tahun kedepan, yang ikut mudik gratis semakin berkurang karena masyarakat makin sejahtera jadi bisa menggunakan moda transportasi lain,” ujar Djarot.
Ia juga mengharapkan keberangkatan mudik gratis Sido Muncul yang lebih awal ini bisa mengurangi angka kemacetan saat puncak arus mudik.
“Saya senang mudik lebih awal, karena kita berharap kejadian Brexit seperti tahun lalu tidak akan terjadi kembali,” kata Djarto.
Selain dihadiri para public figure dan pejabat-pejabat penting, pelepasan mudik gratis ini juga dimeriahkan dengan beragam hiburan seperti pertunjukan musik dangdut, pembagian hadiah dan kaus gratis, penampilan dari Tantri Kotak, dan Donny Kesuma Brand Ambassador Kuku Bima Energi sekaligus pemandu acara ini.
Direktur Utama Sido Muncul, Jonatha Sofjan Hidajat yang turut hadir, mengaku senang kegiatan yang diusulkannya ini bisa terus berlangsung.
“Dulunya kita sendirian bertahun-tahun tapi karena banyak pihak lain melihat kegiatan ini bagus, makanya banyak yang mengikuti, semoga amal jariyah yang kami lakukan ini akan terus berlangsung,” ungkap Sofyan.
Sependapat dengan Sofyan, Irwan Hidayat yang menjabat sebagai Direktur PT Sido Muncul, Tbk juga berharap bahwa kegiatan mudik gratis ini akan selalu dilakukan oleh PT PT Sido Muncul, Tbk, Tbk.
“Targetnya terus aja selama masih dibutuhkan kami akan terus melakukan,” ujar Irwan.
Penulis: Firda Fitri Yanda