Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Pemerintah sudah berusaha keras agar para pemudik bisa menyelesaikan perjalanannya dengan aman.
Menteri Kesehata Nina F. Moeloek, menyebut pemerintah menyediakan 3.826 pos kesehatan di jalur mudik.
Selain itu berbagai infrastruktur, termasuk jalan, dan segala bentuk pengamanannya juga sudah disiapkan pemerintah di jalur yang dilalui para pemudik tahun ini.
Namun hal itu tidak berarti jika masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatannya.
"Tinggal prilaku pemudik, pengemudi. Dua ini kita minta (disiplin)," ujarnya dalam diskusi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2016).
Yang ia temui di lapangan, adalah kurang disiplinnya masyarakat menjaga kesehatan. Ia mencontohkan, ketika ia menyabangi salah satu terminal bus, ia dapati pemudik yang membawa anak, sudah datang dari sore, walaupun busnya dijadwalkan berangkat pada dini hari.
"Sakit perut lah dia," katanya.
Selain itu ada juga pemudik yang makan-makanan sembarangan. Menkes menyebut ada pemudik yang menyantap mie instan, namun air yang digunakan untuk memasak mie tersebut kebersihannya diragukan. Hal itu berpotensi membuat si pemudik sakit.
"Airnya nggak jelas, kalau sakit perut, kita (pemerintah) disalahin," katanya.
Ia mengingatkan, perjalanan mudik adalah perjalanan yang melelahkan, baik bagi pemudik yang menumpangi kendaraan umum, maupun yang mengemudikan sendiri kendaraannya.
Oleh karena itu selain kesehatan fisik perlu dijaga, kesehatan mental juga harus dijaga.
"Jadi tolong, bagus ini judul (diskusinya), mudik lebaran guyub dan rukun, santai saja lah, jangan semagnat banget. Kalau THR belum dateng ya tenang, jangan sakit yang penting," katanya.