Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa pembunuhan sadis di Pulomas pada bulan Desember 2017 lalu masih membekas kuat di ingatan masyarakat sekitar.
Dodi Triyono dan anaknya disekap dalam kamar mandi seluas 2,5 meter persegi. Mereka meninggal dunia karena kekurangan oksigen.
Enam bulan berselang, saat ini, rumah tempat pembunuhan terjadi dijual.
Menurut pantauan Tribunnews.com, Senin (3/7/2017) sore, terdapat papan bertuliskan kata dijual di pagar rumah mewah tersebut.
Sejumlah kendaraan terlihat melambat di rumah yang berlamat di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur tersebut.
"Wah ternyata rumahnya sudah dijual," ujar satu pengendara roda dua kepada rekan yang diboncengnya.
Beberapa anak kecil juga turut memperbincangkan rumah tersebut sembari bersepeda di sore yang sejuk tersebut.
Menurut satu petugas keamanan yang berjaga rumah itu sudah dipasangi spanduk dijualĀ sebulan sejak peristiwa pembunuhan itu terjadi.
"Sepertinya dijual oleh anak sulung dari istri pertamanya, tidak lewat perantara. Sekarang tidak berpenghuni, belum laku juga, tapi setiap bulan sekali dibersihkan ramai-ramai oleh keluarga," terang petugas keamanan yang tak mau disebutkan namanya.
Dodi Triyono beserta dua putrinya menjadi korban meninggal dunia akibat penyekapan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut.
Dodi Triyono merupakan arsitektur kenamaan di wilayah Jakarta yang sempat menjadi pemenang tender renovasi Stadion Gelora Bung Karno.