News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Presiden Dipolisikan

Desmond: Kalau Enggak Ada Tindakan Terhadap Anaknya Jokowi Berarti Saatnya Pimpinan Polri Mundur

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desmond J Mahesa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa mengungkapkan laporan terhadap Kaesang Pangarep menguji kinerja kepolisian.

Putra Presiden Joko Widodo dilaporkan ke kepolisian atas dugaan ujaran kebencian dan penodaan agama.

Politikus PartaiĀ  Gerindra ini mengatakan kepolisian akhir-akhir ini sering menetapkan tersangka terkait kasus ujaran kebencian.

"Ya kita tunggu polisi. Polisi kita ini benar apa enggak? Kan itu intinya. Kalau enggak ada tindakan terhadap anaknya Jokowi, berarti sudah saatnya pimpinan Polri ini disuruh mundur semua," kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Baca: Mabes Polri Hentikan Kasus Kaesang Putra Jokowi, Ini Alasannya

Desmond menuturkan kasus Kaesang dapat membuktikan apakah polisi bersikap obyektif atau tidak dalam menegakkan hukum.

Kaesang dipolisikan karena mengunggah video dengan ucapan,"Mengadu-adu domba dan mengkafir-kafirkan, tidak mau mengingatkan, padahal sesama muslim karena perbedaan dalam memilih pemimpin. Apaan coba? Dasar ndeso".

Kaesang dilaporkan dengan nomor polisi: LP/1049/K/VI/2017/Restro Bekasi Kota.

Polisi akan memintai keterangan Kaesang, serta pihak pelapor dalam kasus tersebut, yakni Tapanuli Muhammad Hidayat.

Dalam laporannya, Hidayat juga turut membawa barang bukti berupa dokumen print out dari YouTube.

Kasus Dihentikan

Wakil Kepala Polri, Komjen Pol Syafruddin menyebut laporan kasus dugaan ujaran kebencian dan penodaan agama terkait pernyataan 'Ndeso' putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dalam video blog mengada-ada.

Karena itu, laporan tersebut tidak akan ditindaklanjuti.

"Tidak ada itu. Mengada-ada itu. Saya tegaskan itu mengada-ada!" kata Syafruddin di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/7/2017).

"Yah laporannya mengada-ngada," sambungnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini