TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video calon penumpang pesawat menampar petugas Aviation Security (Avsec) di Bandara Sam Ratulangi, Manado beredar luas dan menjadi viral di media sosial.
Video berdurasi 12 detik itu memperlihatkan seorang perempuan berkacamata hitam bersitegang dengan seorang petugas perempuan Avsec, pada Rabu (05/07).
Perempuan berkacamata hitam itu tampak sangat berang dan dipeluk seorang perempuan lainnya yang mencoba menahan amarahnya. Namun, tiba-tiba sang perempuan melayangkan tamparan pada pipi petugas di depannya.
Belakangan, dalam jumpa pers, petugas bernama Elisabet Wehantow mengaku berupaya meminta calon penumpang tersebut untuk melepaskan jam tangan agar dapat diperiksa mesin sinar-X.
"Kalau menurut saya, saya sudah melakukan seperti yang sesuai prosedur, kalau mungkin ibunya kurang senang, saya juga kurang tahu. Tapi saya bisa pastikan bahwa sikap saya waktu itu, sangat-sangat profesional memperlakukan selayaknya penumpang," kata Elisabet saat memberikan keterangan resmi di Bandara Sam Ratulangi, Kamis (06/07).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung merespons insiden tersebut.
Melalui kicauannya di Twitter, Budi Karya menulis: "Menyayangkan sikap arogansi kpd (kepada) petugas Aviation Security di bandara Sam Ratulangi Manado. Saya sdh (sudah) minta agar sgr (segera) lakukan upaya hukum".
Kasus ini hingga saat ini terus bergulir seiring dengan proses hukum yang berlangsung. Calon penumpang yang menampar petugas sudah dilaporkan atas dugaan penganiayaan. Sebaliknya, sang calon penumpang melaporkan petugas bandara ke kepolisian atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan.
Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan perempuan berkacamata hitam itu bernama Joice Warouw, istri Johan Angelo Sumampouw yang berpangkat brigadir jenderal dan bertugas di Lembaga Ketahanan Nasional.
Mencakar Polisi
Sebelum aksi tampar terhadap petugas bandara, tindakan serupa mengemuka akhir tahun lalu.
Kala itu, nama Dora Natalia Singarimbun sempat mencuat lantaran video amatir menampilkan dirinya marah besar kepada polisi yang menilangnya.
Dalam video itu dia terlihat menyerang, memaki bahkan mencakar polisi yang kemudian diketahui bernama Aiptu Sutisna.
Menurut polisi, Dora yang mengaku sebagai pegawai di Mahkamah Agung ini ditindak karena masuk ke jalur bus Transjakarta di Jatinegara, Jakarta Timur. Peristiwa yang terjadi di jam sibuk ini kontan menyita perhatian khayalak ramai.