Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- GOH (20) ternyata memiliki dua motif saat memasang bendera lambang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kantor Kepolisian Sektor Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, motif GOH untuk memberi peringatan kepada aparat kepolisian. Bahwa, ISIS akan menguasai dunia.
"Memberi peringatan kepada seluruh aparat mengenai haramnya hukum demokrasi. Mengingatkan kepada seluruh aparat bahwa ISIS akan berkuasa di dunia dan mendirikan khilafah," ujar Rikwanto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (9/7/2017).
GOH mendalami pemahaman radikal melalui grup aplikasi pesan, Telegram, sejak 2015 lalu.
GOH juga mempelajari buku yang ditulis oleh pimpinan Jamaah Ansharut Khilafah Daulah Nusantara Aman Abdurrahman alias Oman. Kemudian, GOH berbai'at atau berjanji untuk taat kepada ISIS pertengahan 2017.
GOH yang sudah berniat untuk taat mengikuti ajaran ISIS, langsung melatih fisiknya dengan berlari, sit up, push up, dan back up. Bahkan, berlatih memanah dengan panah dan busur yang dimilikinya. Latihan-latihan itu, agar dirinya siap untuk melakukan jihad.
Kemudian, dia memasang bendera di Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2017). Selain itu, ia juga meletakkan surat ancaman. Sebelum akhirnya, ditangkap polisi di sekitar kediamannya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (7/7/2017).