TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Peneliti Senior LIPI, Syamsuddin HarisĀ mengungkapkan sudah selayaknya Setya Novanto mundur dari jabatan politiknya, baik sebagai Ketua DPR maupun Ketua Umum Golkar.
"Bagi saya detik itu pula mundur. Ini tidak baik, sebagai ketua umum Golkar maupun Ketua DPR RI," kata Syamsuddin Haris.
Syamsuddin Haris mencoba mengingatkan kembali saat Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham menyebutkan Partai Golongan Karya tetap mendukung Jokowi-JK.
"Apa hubungannya? Justru bagi pemerintahan Jokowi-JK. Beban kalau Setya Novanto tidak mundur sebagai Ketua Umum Golkar maupun ketua DPR," kata Syamsudin Haris.
Ia mengatakan ada hal lain yang dilupakan oleh Partai Golkar yakni dampak dari kestabilan Partai Golkar pada Pilkada dan Pemilu 2018.
"Jangan sampai Golkar identik dengan Setya Novanto," kata Syamsudin Harris.