News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Khawatir Melakukan Aksi Teror, Kepala BNPT Minta Kemendagri Awasi WNI yang Pulang dari Suriah

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suhardi Alius

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius tidak menjamin WNI yang dideportasi dari Turki saat hendak ke Suriah  bisa bebas 100 persen dari paham radikal.

WNI tersebut ditempatkan sebulan penuh di Panti sosial Marsudi Putra Handayani, milik Kemensos di Bambu Apus, Jakarta Timur.

"‎Setelah dideportasi mereka dibawa ke Bambu Apus. Di sana diberi pemahaman selama sebulan penuh baru dipulangkan ke kampung halaman. Ini waktu yang sebentar dan tidak menjamin mereka bersih dari Radikalisme," ujar Suhardi Alius, dalam Diskusi Publik bertema : Radikalisme di Timur Tengah dan Pengaruhnya di Indonesia, Sabtu (22/7/2017) di kawasan Jakarta Selatan.

Jenderal bintang tiga ini melanjutkan, kedepan peran Pemerintah Daerah (Pemda) harus lebih digiatkan lagi untuk memantau aktivitas warga yang dideportasi ‎dari Turki atau negara manapun saat hendak menuju Suriah.

Bahkan, mantan Kabareskrim ini telah meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo agar memerintahkan bawahannya mengawasi penuh para warga yang dideportasi termasuk keluarga dan eks napi teroris saat kembali ke rumahnya.

"‎Saya sudah minta ke Mendagri, tolong kemana keluarga itu mau pulang, Pemda harus jemput dan mengantar sampai di rumah. Biar tahu persis dimana tinggalnya lalu dimonitor bergaul sama siapa, apa aktivitasnya. Karena memang waktu sebulan di Kemensos tidak menjamin kembali baik meski sudah didampingi oleh pihak dari NU, Muhamadiyah hingga psikolog," tambah Suhardi Alius.

Diketahui setiap ada WNI yang dideportasi karena hendak menuju ke Suriah dan diduga terlibat kelompok ISIS, mereka lalu dibawa ke sebuah panti milik Kementerian sosial.

Panti tersebut bernama Marsudi Putra Handayani yang terletak di Kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur.

Di sana selama sebulan penuh, Kemensos dibantu pihak lain berupaya memberikan pengarahan dan merehabilitasi para WNI agar bersih dari paham radikal.

Diharapkan setelah sebulan penuh mendapatkan rehabilitasi, para WNI bisa kembali ke kampung halamannya dan bersosialisasi dengan masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini