News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alasan PPP Calonkan Jokowi: Agresif Bekerja, Merakyat dan Taat Beribadah

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat berinteraksi dengan ribuan anak di Hari Anak Nasional di Kota Pekanbaru, Minggu (23/7/2017). TRIBUNNEWS.COM/IMMANUEL NICOLAS MANAFE

PPP Ungkap Alasan Calonkan Jokowi di Pemilu Presiden 2019

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengungkapkan alasan mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden di Pemilu 2019.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan hal tersebut tak lepas dari besarnya keinginan dan kecintaan rakyat terhadapnya.

"Apalagi, Jokowi telah menunjukkan sejumlah keberanian luar biasa di sejumlah bidang," kata pria yang akrab disapa Romy itu dalam keterangan tertulis, Minggu (23/7/2017).

Alasan lain PPP kembali mengusung Jokowi juga memiliki agresivitas dalam mengejar ketertinggalan. Tak heran bila terjadi pembangunan infrastruktur di segala bidang.

"Dibanding menciptakan sawah baru, akan lebih bagus memperbaiki bendungan dan saluran irigasi yang ada. Pak Jokowi juga sangat agresif dalam membangun infrastruktur," ujar Romy.

Saat ini, kata Romy, hasilnya memang belum semua terlihat. Akan tetapi pada 2018 nanti, baru akan terasa apa yang sudah dibangun oleh presiden.

"Pembangunan infrastruktur akan mendongkrak perekonomian. Karena, distribusi barang dan jasa akan otomatis terdongkrak," kata Romy.

Dengan membangun bendungan dan irigasi, lanjutnya, maka ketahanan pangan Indonesia akan terjaga. Apalagi, 40 juta rakyat Indonesia masih bekerja di sektor pertanian.

"Selain itu, agresivitas Pak Jokowi dalam bekerja sangat luar biasa. Etos kerja yang luar biasa itulah yang membuat PPP merasa yakin mencalonkan kembali Jokowi dalam Pilpres 2019," tegas dia.

Selain itu, lanjut Romy, terlihat nyata kedekatan Jokowi dengan rakyatnya. Hal ini, menurut Romys sangat sulit dicari bandingannya, karena yang dilakukan bukan karena pencitraan.

"Melainkan pribadinya yang memang sederhana. Beliau merakyat dekat dengan rakyat dan masih terjaga ibadahnya. Dan penguasa yang taat pada Allah SWT dan Nabi Muhammad wajib diikuti," tukas Romy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini