Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Gerindra Prabowo telah bertemu dan membuat beberapa kesepakata.
hasil dari pertemuan dua ketua umum partai politik tersebut satu di antaranya ingin membuat gerakan membangkitkan moral dan politik.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang menilai pendapat SBY dan Prabowo tidak benar.
Karena masyarakat saat ini menurutnya sudah bermoral tanpa harus melalui sebuah pergerakan.
"Memangnya kita tidak bermoral semuanya? Ngawur saja semuanya," ujar Oesman Sapta di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Baca: Pertemuan SBY-Prabowo Dinilai Untuk Menempatkan Demokrat dan Gerindra Sebagai Pemimpin Oposisi
Menurut pria yang akrab disapa OSO tersebut, pertemuan SBY dan Prabowo tidak luar biasa menghebohkan.
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
Karena dalam politik, pertemuan ketua umum partai politik biasa dilakukan.
"Politik ini kan demokrasi, disinilah Indonesia menunjukan demokrasinya," ungkap OSO.
Baca: SBY Khawatir Pemerintah Lampaui Batas Kewenangan, Jokowi: Sangat Berlebihan
Ketua DPD RI itu menambahkan baik Prabowo maupun SBY punya hak untuk bertemu dengan Ketua Umum partai politik lainnya.
Karena itu, OSO meminta pertemuan SBY dan Prabowo tidak perlu dibesar-besarkan.
"Ini kan poltik namanya, jadi sah-sah saja, ketemu sah-sah saja. Siapa juga boleh ketemu siapa," kata OSO.