TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemblokiran aplikasi Telegram oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Keminfo) sempat membuat netizen kaget.
Aplikasi ini disinyalir menjadi tempat komunikasi dan menyebarkan ajaran-ajaran teroris dan radikalisme seperti dilansir Kompas.com.
Menanggapi ini, pihak Telegram rupanya mau bekerja sama dengan Pemerintah RI.
Mereka mengatakan akan menjalin komunikasi dengan Indonesia pada bulan Juli 2017 lalu.
Nggak hanya itu, pihak Telegram juga telah meminta maaf kepada Keminfo karena telah mengabaikan permintaan Pemerintah RI.
Pihak Telegram baru menyadari peringatan Keminfo tahun 2016 setelah adanya pemblokiran.
Dua minggu berlalu, pihak Telegram menepati janji mereka.
CEO Telegram, Pavel Durov, datang ke Indonesia.
Melalui Twitternya Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, mengunggah foto bersama dengan Durov, Selasa (1/8/2017).
Pada foto tersebut terlihat keduanya sedang makan siang.
Melalui caption-nya, Rudiantara menuliskan menu makan siang mereka.
Makan siangnya nggak di restaurant mewah dengan menu ala Barat.
Cukup sederhana dan Indonesia banget lho.
Pavel Durov mendapatkan hidangan nasi hijau, bakwan jagung, gurame goreng, sayur genjer, udang sambal tersaji di meja.
Biarpun sederhana, tapi menggiurkan banget kan? (TribunStyle.com/Archieva Prisyta)