News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PAN Sayangkan Pidato Provokatif Politikus Partai Nasdem di NTT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus Partai Nasdem Victor Laiskodat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/2/2016). Partai Nasdem resmi mendukung Basuki Tjahja Purnama (Ahok) untuk maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menyayangkan pernyataan Politikus Partai NasDem Victor Laiskodat yang menyatakan Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN sebagai partai yang intoleran dan pendukung khilafah. 

Pernyataan seperti itu tidak semestinya disampaikan oleh Victor yang dikenal sebagai petinggi partai pimpinan Surya Paloh itu. 

Wakil Sekjen PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan akibat dari pernyataan tersebut mengusik kenyamanan para kader simpatisan partai-partai yang disebut di seluruh Indonesia.

"Dengan teknologi sosmed yang ada saat ini, video dan pernyataan itu sangat cepat menyebar. Dari dapil saya saja, sudah banyak yang mempertanyakan. Ada banyak aktivis partai dan simpatisan yang resah,"kata Saleh dalam pernyataannya kepada Tribunnews, Jumat(4/8/2017).

Menurut Saleh, Victor kurang memahami makna dan konsepsi bernegara dalam sistem khilafah. 

Sebab jika dipahami secara utuh dan benar, pernyataan itu tidak mungkin dialamatkan kepada keempat partai tersebut, khususnya kepada PAN. 

Apalagi sejarah membuktikan bahwa PAN lahir dari rahim reformasi yang dalam perjalanannya konsisten memperjuangkan dan menjaga demokrasi. 

Selain itu, lanjut Saleh, PAN juga tidak tepat disebut sebagai partai yang intoleran. 

Terbukti, anggota legislatif PAN di pusat dan daerah sangat heterogen, baik dari aspek suku, bangsa, bahasa, dan agama. 

Bagi PAN, perbedaan adalah merupakan sunnatullah (hukum alam) yang harus diterima sebagai anugerah dari Tuhan sang pencipta. 

"PAN selalu bekerjasama dengan semua komponen bangsa dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Termasuk bekerjasama dengan Nasdem, partai pak Victor, dalam berbagai pilkada. Di parlemen, banyak persoalan yang diselesaikan secara bersama-sama dengan partai lain."kata dia.

Jangan sampai kata Saleh karena perbedaan pandangan politik untuk satu dua isu, lalu ada penilaian miring dan subjektif. 

Perbedaan dalam menyikapi UU pemilu telah usai dan tidak perlu diperpanjang. 

Sementara perbedaan pandangan dalam menyikapi Perppu ormas haruslah dihadapi secara bijaksana. 

Karena menurut Saleh sangatlah tidak mungkin semua partai politik harus disamakan pendapat dan pandangannya dalam menyikapi semua persoalan.

"Kalau pak Victor tidak bisa menghormati pendapat dan pandangan partai lain, bukankah hal itu cerminan sikap intoleran itu sendiri? Sebaiknya, semua pihak perlu introspeksi demi menciptakan situasi kondusif yang diinginkan semua pihak,"ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR ini.

Sebelumnya, pidato Ketua Fraksi Nasdem DPR, Victor Laiskodat, di Kupang, NTT menuai polemik.

Dalam penggalan pidatonya, Victor dianggap memprovokasi warga untuk melawan mereka yang menolak Perppu Ormas.

Victor juga menyebut PAN, Partai Demokrat, Gerindra dan PKS adalah partai yang mendukung adanya khilafah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini