TRIBUNNEWS.COM - Masih ingatkan Anda dengan sosok Gloria Natapraja Hamel?
Ya, dia adalah pelajar dari Sekolah Menengah AtasĀ Islam Dian Didaktika yang digugurkan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Merah Putih tahun 2016.
Dahulu ia tidak berhasil menjadi anggota Paskibraka karena masalah kewarganegaraan ganda.
Padahal ia telah lulus seleksi dan masuk dalam karantina di asrama Cibubur, Jakarta Timur.
Ia juga telah mengikuti berbagai seleksi yang melelahkan dan menghabiskan waktu, tenaga serta pikirannya.
Ia merasa telah dipermainkan.
Latihannya selama berbulan-bulan seolah tak ada artinya.
Namun ia mendapat kesempatan menjadi petugas penurunan bendera saat itu.
Dikutip dari Tribunnews.com, tahun ini Gloria mendapat sebuah kesempatan untuk menjadi pelatih tim Paskibra yang mengibarkan bendera merah putih dalam upacara Harkitnas di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Mei 2017 lalu.
Saat itu ia mengaku sangat bangga atas hasil penampilan tim paskibra Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang dilatihnya.
Gloria juga ikut menghadiri upacara yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid itu.
Kepada Tribunnews.com, Gloria mengaku bangga kepada generasi muda yang banyak menghabiskan waktunya di berbagai bidang positif, seperti halnya Paskibra.
"Aku bangga karena sekarang anak muda sudah banyak yang aktif, seperti di (bidang) politik, juga banyak ngasih prestasi," ucap Gloria.
"Mereka anak-anak biasa, tapi karena mereka punya kemampuan juga potensi yang mereka mau kembangkan dan karena mereka mau berjuang, jadi apapun itu pasti bisa dilakukan," jelas Gloria.