News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

6 Fakta Kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam ke Indonesia

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DPR menerima kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam Ngu Yen Putrong, Selasa (22/8/2017).

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (KV), Nguyen Phu Trong dijadwalkan beberapa hari ini mengunjungi Indonesia.

Dalam kunjungannya kali ini, Nguyen akan menemui pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), DPR, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Nguyen juga akan bertemu Presiden RI, Joko Widodo dalam kunjungannya.

Apakah yang akan mereka bahas dalam pertemuan tersebut? Berikut ini fakta-faktanya.

1. Jangan kaitkan dengan ideologi

Nguyen Phu Trong diketahui akan berada di Indonesia selama 3 hari, yakni dari 22 hingga 24 Agustus mendatang.

Dalam kunjungan pertamanya kali ini, Nguyen Phu Trong akan menemui Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Setya Novanto.

Melansir dari Kompas.com, Setya Novanto meminta publik tak mengaitkan kunjungan Nguyen Phu Trong ke Indonesia dengan ideologi politik yang dianut Vietnam.

"Saya harap masyarakat Indonesia tidak terhasut oleh pihak-pihak yang berusaha membuat fitnah dan propaganda di berbagai media sosial, yang mencampuradukan kunjungan ini dengan masalah ideologi politik yang dianut Vietnam," ucap Novanto kepada Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Diketahui, ideologi komunis dilarang keras di Indonesia.

Hal itu termaktub dalam UU 27/1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan keamanan negara.

Dalam UU 27/1999 tersebut, pada pasal 107, upaya dengan lisan, tulisan maupun media apa pun menyebarkan atau mengembangkan ajaran Marxisme, Komunisme, Leninisme dalam segala bentuk dan wujudnya dipidana dengan pidana paling lama 20 tahun penjara.

2. Bahas hubungan persahabatan dan kerja sama

Setya Novanto mengungkapkan, kedatangan Nguyen Phu Trong ke Indonesia adalah untuk membahas soal hubungan persahabatan dan kerja sama kedua negara.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang juga mendampingi Novanto dalam pertemuan tersebut.

Meutya juga mengungkapkan bahwa parlemen menerima rombongan Nguyen Phu Trong selayaknya menerima tamu negara.

Dalam kunjungannya ini, Nguyen didampingi oleh beberapa orang menteri utamanya.

Mereka membahas soal kerja sama, terutama pada sektor perdagangan kedua negara.

"Tidak ada pembahasan tentang ideologi," kata Meutya.

"Dia datang dengan rombongan menteri-menteri. Kita sebagai tuan rumah menurut saya langkah yang bijak untuk menerima perwakilan menteri-menteri dari negara lain ini," ucap politisi Partai Golkar itu.

3. Kunjungi DPD, bahas kopi

Nguyen Phu Trong pada hari ini juga mengunjungi Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Selasa (22/8/2017).

Ketua DPD Oesman Sapta Odang dan Wakil Ketua DPD Nono Sampono, terlihat menyambut kedatangan Nguyen Phu Trong.

Obrolan ringan tampak saling terlontar diantara mereka.

"(Bahas) Kopi Vietnam. Karena Kopi Vietnam itu banyak," ujar Oesman Sapta kepada Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga membahas mengenai kerja sama kedua negara.

4. Bahas Pertandingan Indonesia VS Vietnam

Dalam kesempatan tersebut, Oesman Sapta dan Nguyen turut membicarakan soal pertandingan tim nasional U-22 Indonesia melawan Vietnam dalam laga lanjutan Grup B Sea Games 2017.

"Saya bilang ya mudah-mudahan Indonesia menang," kata Oesman.

Diketahui sebelumnya, Skuad Garuda akan melakoni laga berat melawan Vietnam malam hari ini, di Selangor, Malaysia, Selasa (22/8/2017).

Pertandingan kali ini sangat penting untuk kedua tim guna memastikan posisinya di semifinal SEA Games 2017.

5. Bahas percepatan ekonomi dan ZEE

Kehadiran Nguyen Phu Trong di Indonesia tentu tak hanya sekedar membicarakan kopi dan sepak bola.

Dalam pertemuan tersebut mereka diketahui membahas mengenai upaya percepatan pertumbuhan ekonomi di kedua negara serta kerja sama parlemen.

"Ini merupakan rangkaian resmi kunjungan kenegaraan untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara yang sudah dibangun sejak era Presiden Soekarno pada tahun 1955," ucap Novanto.

Nguyen juga membahas mengenai batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) saat bertemu dengan Wakil Ketua MPR EE Mangindaan.

Mangindan menilai pembahasan tersebut sangat bermanfaat untuk kedua negara.

"Bagus juga kalau diselesaikan sehingga bisa menjaga kawasan ini terutama sumber daya ikan. Jangan sampai ada saling curi. Memanfaatkan bersama kawasan ini dengan saling menghormati satu sama lainnya," ujar Mangindaan.

6. Pernah kunjungi Indonesia sebelumnya

Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan bahwa kunjungan Nguyen Phu Trong ini merupakan kunjungan biasa dan tidak perlu dipermasalahkan.

"Itu kan kunjungan biasa yang dilakukan oleh setiap negara kepada satu negara. Di sebuah negara itu kan ada partai tertentu yang mayoritas," kata Johan kepada Kompas.com, Senin (21/8/2017).

Jonan menambahkan, kunjungan serupa oleh petinggi Partai Komunis Vietnam juga pernah dilakukan pada September 2011 silam.

"Apa kita enggak boleh berhubungan dengan negara komunis? Kan boleh, sama China, bisa saja dalam pergaulan dunia internasional," kata dia.

Nguyen dijadwalkan bertemu Jokowi pada hari terakhir kunjungannya di Indonesia, yakni tanggal 24 Agustus 2017 nanti.

"Hari terakhir baru ke Presiden, tanggal 24. Acaranya sedang kami susun siang ini," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini