News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggaran Kemenhan Untuk Industri Strategis Dalam Negeri Akan Dinaikkan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Industri pertahanan merupakan salah satu sektor yang tidak bisa diremehkan. Panglima TNI. Jendral TNI. Gatot Nurmantyo mengingatkan, bahwa Indonesia pernah diembargo oleh negara-negara barat, yang membuat Indonesia tidak bisa mengakses produk-produk pertahanan mereka.

Kepada wartawan di sela-sela acara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2017), ia menyebut jika Indonesia bisa mandiri dalam pengadaan alat-alat pertahanan, maka ke depannya embargo bukan merupakan suatu ancaman.

"Kita pernah mengalami embargo, kalau industri strategis kita sudah mandiri, kita tidak perlu khawatir apa-apa, kita punya kepercayaan diri," katanya.

Baru Sehari Jadi Sopir Taksi Online, Edwar Tewas Dirampok Begal

Saat ini menurut Panglima TNI industri pertahanan dalam negeri, perlahan sudah mulai bangkit. Ia menyebut hal itu antara lain terlihat dari upaya pemerintah mendorong perusahaan plat merah, untuk ikut bekerjasama dengan pemerintahan Korea Selatan, untuk membangun pesawat tempur Indonesian Fighter - Experiment (KI-X), dan kapal selam KRI Nagapasa.

"Radar juga sudah mulai, rantai tank. Tapi yang jelas industri strategis sangat diperlukan, ke depan dalam pertahanan negara," ujarnya.

Ketua KKIP, Soemardjono, ddalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa saat ini anggaran Kementerian Pertahanan sekitar 20 persennya dialokasikan untuk idustri strategis dalam negeri. Rencanannya kedepannya anggaran tersebut akan dinaikkan hingga 40 persen.

"Nanti naik (sampai) empat puluh persen, anggaran dua puluh persen akan naik, pemerintah akan berupaya untuk menaikkan itu, suapaya industri dalam negeri bisa menyerap untuk memaksimalkan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini