TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto, menjawab pernyataan Angelina Sondakh yang menyebut nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (30/8/2017) kemarin.
Didik mengaku prihatin nama Ibas selalu dicatut pihak-pihak tertentu.
"Satu hal yang kami sampaikan, keprihatinan kami bahwa nama Ibas selalu dipergunakan oknum tertentu. Dipaksakan sebagai alat legitimasi berbuat penyimpangan atau niat jahat," kata Didik kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, apa yang disampaikan Angie dalam konteks hukum sangat sumir.
Lagipula, menurut dia tidak punya nilai pembuktian dalam hukum.
"Tentu apa yang disampaikan Angie dalam konteks hukum sangat sumir, karena apa yang disampaikan Angie didapatkan dari keterangan orang lain. dalam konteks hukum ini lah yang disebut testimoni," kata Didik.
Baca: Istana: Masa Presiden Jokowi Ngurusin Jonru?
Dirinya menjelaskan, apa yang disampaikan oleh Angie ataupun Nazaruddin tidak benar.
"Pernyataan Angie tidak benar adanya, apalagi yang disampaikan Nazar kemudian membawa nama Mas Ibas tentu harus diklarifikasi lebih lanjut di pengadilan dan kami menegaskan bahwa ini sesuatu yang tidak benar," kata Didik.
Diberitakan sebelumnya Angie dihadirkan sebagai saksi untuk mantan Dirut PT Duta Graha Indah (DGI) yang merupakan terdakwa kasus korupsi pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana dan Wisma Atlet, Palembang, Dudung Purwadi.
Dalam sidang, Angie sempat menyebut nama Ibas saat menanggapi pertanyaan salah satu pengacara Dudung.
Menurut Angie, jika tidak mengikuti perintah, Nazaruddin akan melaporkan kepada Ibas.
"Jadi semuanya disuruh, ya kita gerak jalan. Karena kan dia kalau enggak, (bilangnya) nanti dilaporin si Ibas," ujar Angie.