TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jutaan Jemaah haji hari ini, Kamis (31/8/2017) atau 9 Zulhijah 1438 H melakukan puncak ibadah haji, wukuf di Arafah, Mekkah Arab Saudi.
Indonesia menjadi negara pengirim jemaah haji terbanyak dunia yaitu 221.000 jemaah.
Sedangkan 4 Negara dengan jemaah haji terbanyak lainnya adalah Pakistan 179.000 jemaah, India 170.000 jemaah. Selanjutnya adalah Bangladesh 128.000 jemaah dan Nigeria 95.000 jemaah.
Atas hal itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga Amirul Hajj Indonesia meminta kepada para penanggungjawab maktab agar mengecek tenda yang suhunya panas.
Pasalnya Menag sempat mendapati tenda jemaah haji Indonesia di Arafah yang terasa panas, Rabu (30/8/2017).
Permintaan Menag ini terkait dengan cuaca di Arafah yang panas dikeluhkan oleh jemaah haji.
Bagi yang pernah berhaji tentu juga tidak asing dengan istilah maktab. Maktab secara harafiah diartikan sebagai kantor atau tempat yang mengatur urusan ibadah haji.
Maktab ini bertugas melakukan pembagian kelompok jemaah haji di setiap muassasah. Tiap-tiap muassasah dibagi dalam beberapa maktab. Biasanya setiap maktab mengurusi sekitar 2.000-3.000 jemaah.
Terlebih lagi, air cooler yang sedianya berfungsi untuk mendinginkan, masih belum difungsikan karena beberapa baru.
Baca: Pesan Khusus Menteri Agama Kepada Jemaah Haji Indonesia Mengenai Pelaksanaan Wukuf di Arafah
“Saya minta harus diperhatikan para penanggunjawab maktab untuk mengecek tenda-tenda yang suhu udaranya teralu panas,” ujar Menag dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Kamis (31/8/2017).
Selain memastikan tenda jemaah haji dalam keadaan nyaman, Menag juga berdialog dengan beberapa jemaah secara acak. Kepada Menag, jemaah nyatakan layanan katering di Arafah cukup baik, termasuk moda transportasinya.
Menag juga nyatakan tidak ada persoalan mendasar terkait air mineral. Air mineral sangat cukup.
“Karena air disediakan tidak hanya setiap kali makanan dibagikan, tetapi juga dalam kemasan botol,” katanya.