Aktor intelektualis penyerang Novel di Mabes Polri?
Dalam wawancara dengan Aiman, Novel juga mengungkapkan bahwa tak hanya seorang Jenderal di Mabes Polri yang terlibat.
Ada sejumlah pengikut Sang Jenderal yang ikut berperan dalam peristiwa itu. Mereka bertugas di Mabes Polri.
Novel lagi-lagi berkeberatan untuk menjelaskan maksud dari pernyataannya.
Saya menanyakan mengapa Novel tidak memberikan keterangan lengkap soal ini kepada penyidik polisi yang sempat datang memeriksanya pertengahan bulan Agustus lalu?
Bukankah sebuah kejanggalan bahwa Novel tak bersedia menyampaikan apa yang ia tahu soal kasusnya kepada penyidik?
Menurut Novel, ia pernah menyampaikan sebuah informasi kepada polisi tentang orang-orang yang terkait penyerangannya.
Namun, polisi menyangkal informasi tersebut dengan mengatakan bahwa orang-orang itu adalah kelompok penagih utang.
Oleh karena itu, Novel yakin, jika ada informasi lain yang ia berikan pastilah informasi itu kembali akan ditepis oleh Sang Jenderal.
Novel berketetapan hati untuk memberikan data detail soal kasusnya hanya kepada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang belum juga dibentuk hingga kini.
Ia menyatakan, TGPF dibentuk bukan untuk dirinya pribadi, melainkan untuk para penegak hukum yang selama ini banyak mengalami ancaman.
Di ujung wawancara, Novel khawatir, kasus penyerangan terhadap dirinya tak akan terungkap tuntas.
Ia berharap pelaku penyerangan terhadap dirinya tidak dibunuh untuk menghilangkan jejak.
Semua pernyataan Novel ini kembali kami konfirmasikan kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono.
Argo enggan berkomentar terkait hal ini. Ia meminta Aiman untuk menanyakan langsung soal ini kepada Novel.