Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso memperingatkan warga Indonesia bahwa negara ini masih dalam status darurat narkoba.
Usai memberikan keterangan pers soal penyelundupan narkoba dari Malaysia tanggal 27 Agustus 2017 lalu di kawasan Sanggau, Kalimantan Barat, pria yang akrab disapa Buwas itu menyatakan berbagai jenis narkoba di Indonesia dipasok dari 11 negara berbeda di dunia.
"Tahun 2016 ada 250 ton sabu masuk Indonesia, itu dari Cina saja. Kalau data sebenarnya lebih besar dari itu karena ada berbagai jenis narkoba, sampai 66 variasi di nusantara yang dipasok dari 10 negara lainnya."
"Berbagai jenis narkoba di Indonesia dipasok dari India, Pakistan, negara-negara Afrika, negara-negara Eropa seperti Amsterdam (Belanda) dan Jerman," jelas Buwas saat ditemui di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2017).
Buwas bahkan menjelaskan ada 1.097,6 ton bahan pembuat narkotika yang diimpor dari Cina ke Indonesia.
Hal itu menurutnya menyebabkan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan 6,4 juta manusia Indonesia berdasarkan data tahun 2016.
"Saya pernah berkunjung ke Kepulauan Natuna dan merasakan betapa besar ancaman narkoba di wilayah perbatasan. Seluruh pulau Indonesia sudaj terkontaminasi narkoba."
"Oleh karena itu BNN perlu juga bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk memberantas narkoba dan mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba. Perlu peran aktif juga dari setiap elemen masyarakat sesuai dengan peran masing-masing," pungkasnya.