TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro berkomentar mengenai hasil Lembaga survei Centre For Strategic and International Studies (CSIS).
Dimana hasil CSIS menunjukkan kepuasan publik terhadap pemerintah meningkat.
Kemudian tingkat elektabilitas Presiden Joko Widodo juga turut naik.
"Pada umumnya survei-survei yang dilakukan di era pemerintahan yang berkuasa hanya untuk menyenangkan presiden, termasuk survei yang dilakukan oleh CSIS juga terindikasi kuat hanya untuk menghibur Presiden Jokowi," kata Nizar melalui pesan singkat, Rabu (13/9/2017).
Baca: Wasekjen Hanura: Survei CSIS Harus Tambah Semangat Jokowi Makin Kerja Keras Majukan Indonesia
Nizar mengamati sektor-sektor yang disurvei CSIS menunjukkan kondisi memprihatinkan.
Anggota Komisi V DPR itu mencontohkan sektor ekonomi dimana terjadi penurunan daya beli.
Kemudian sektor hukum sedang terjadi upaya pelemahan terhadap KPK.
Baca: Penjual Cilok SD Tanjung Duren Mengaku Tidak Melihat Ada Upaya Penculikan Siswi
Lalu sektor maritim, terjadi kelangkaan garam yang mengakibatkan negara harus mengimpor garam.
"Melihat fakta di atas, maka menjadi aneh ketika dikatakan terjadi kenaikan kepuasan publik," kata Nizar.
Padahal, kata Nizar, yang terjadi adalah ketidakpuasaan publik semakin meningkat.
"Sehingga tidak berlebihan jika mengatakan bahwa survei yang menyatakan terjadi kenaikan kepuasan publik sejatinya hanya untuk menghibur Jokowi," kata Nizar.
Diketahui, Direktur Eksekutif CSIS, Philips J Vermonte menjelaskan bahwa kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi-JK terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun sejak dilantik tahun 2014.
Baca: Demokrat Ungkap Maksud SBY Gelar Pertemuan dengan KPK
Dalam survei yang melibatkan seribu orang sampel di 34 provinsi di Indonesia dengan margin eror sekitar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen itu meraih tingkat kepuasan publik sebanyak 68,3 persen pada tahun 2017.
Itu lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya yakni 50,6 persen pada tahun 2015 dan 66,5 persen pada tahun 2016.
Sementara Peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Arya Fernandes mengatakan satu faktor yang menyebabkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK adalah keberhasilan pemerintah menggenjot sektor pembangunan dan infrastruktur.
"Tetapi yang memberikan sumbangsih terbesar kepada meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah adalah sektor kemaritiman seperti tol laut dan lain-lain. Kepercayaan terhadap sektor kemaritiman juga terus tumbuh signifikan menjadi 75,5 persen di tahun 2017 dari 63,9 persen pada tahun 2016," katanya.
CSIS kemudian menyebut faktor penegakan hukum juga menjadi penyebab meningkatnya kepercayaan publik kepada pemerintah.
Yakni sebesar 64 persen di tahun 2017 naik dari 62,1 persen pada tahun sebelumnya.
"Komitmen memperkuat KPK menjadi pendorong terbesar meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah disusul komitmen mendorong reformasi di kepolisian, dan pemberantasan mafia peradilan," katanya.