News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Debora Meninggal

Politikus NasDem Sebut Sanksi Menkes Terhadap RS Mitra Keluarga Kalideres Lukai Hati Rakyat

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sanksi yang dijatuhkan Kementerian Kesehatan terhadap Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat dianggap melukai hati rakyat.

Anggota Komisi IX Fraksi Nasdem, Irma Suryani Chaniago, mengatakan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek seakan "buang badan" dengan menyerahkan kasus tersebut kepada Dinas Kesehatan DKI untuk memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis kepada RS Mitra Keluarga.

Baca: Sanksi Menteri Kesehatan Kepada RS Mitra Keluarga Kalideres Dinila Tak Miliki Shock Teraphy

Politikus NasDem itu mencermati kesimpulan yang disampaikan Menkes, khususnya pada poin D, terkait kebijakan uang muka yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan (UU).

Begitu juga dengan point E, bahwa SDM di bagian informasi belum memahami sepenuhnya kebijakan RS secara utuh.

Dari kesimpulan tersebut, tegas Irma, seharusnya Menkes sudah dapat memberikan sanksi kepada RS Mitra Keluarga.

Bukan justru menyerahkan kepada Dinkes DKI.

Baca: Hasil Investigasi: Kebijakan Internal RS Mitra Keluarga Soal Uang Muka Tak Sejalan Dengan UU

"Bagi saya ini seperti buang badan! Buang tanggung jawab dalam pelaksanaan pemberian sanksi!" kata Irma kepada Tribunnews.com.

Karena sanksi yang dikeluarkan Menkes bila dibanding sanksi yang dikeluarkan Dinkes tentu beda bobot.

Begitu juga dengan tanggapan RS Mitra Keluarga dan Rumah-rumah sakit lainnya di tanah air.

Baca: Saham RS Mitra Keluarga Terseret Kasus Bayi Debora

Ia mengatakan keputusan Menkes cukup melukai perasaan rakyat dengan tidak adanya kontrol dari Kementerian Kesehatan selama ini terhadap Rumah-rumah Sakit yang sering menolak pasien.

"Jangan makin membuat rakyat makin tidak percaya dengan keputusan sanksi yang tidak jelas seperti ini," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini