TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi kembali melakukan operasi tangkap tangan(OTT) terhadap kepala daerah.
Kali ini, tim KPK menangkap Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, di rumah dinasnya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (16/9/2017) siang.
Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif mengatakan, beberapa orang, termasuk pihak swasta turut diamankan dalam OTT tersebut.
Baca: Sang Istri Tengah Berada di Inggris Saat Beredar Kabar Wali Kota Batu Ditangkap KPK
"Betul, detailnya tunggu kompres. Pihak-pihak yang diambil sedang diperiksa di Polda Jatim," ujar Laode dalam keterangan tertulis.
Eddy Rumpoko (57) ditangkap karena kedapatan melakukan transaksi suap pemulusan proyek bernilai miliaran rupiah.
Eddy Rumpoko merupakan kepala daerah yang telah dua periode menjadi Wali Kota Batu pada 2007-2012 dan 2012-2017.
Kepala daerah yang berlatar belakang sebagai pengusaha di bidang properti itu juga merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema Indonesia. Eddy Rumpoko juga pernah menjadi anggota Tim Transisi PSSI pada 2015.
Istri Eddy Rumpoko, Dewanti Rumpoko (54), adalah Wali Kota Batu terpilih pada Pilkada Kota Batu 2017 lalu. Dewanti Rumpoko akan meneruskan pangku kekuasaan suaminya untuk periode 2017-2022.
Latar belakang Dewanti Rumpoko adalah dosen Fakultas Psikologi, Universitas Merdeka Malang dan lulusan S2 Psikologi Pendidikan.
Saat ini, istri Eddy Rumpoko tersebut menjabat Ketua PMI Kota Batu, Wakil Ketua III Pengurus Harian Koni Jatim dan Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Eddy Rumpoko merupakan putra sulung di dari almarhum Brigjen TNI (Purn) Sugiyono dan Egnie Rumambe Sugiyono.
Brigjen TNI Soegiyono atau yang lebih dikenal dengan Ebes Sugiyono sendiri adalah Wali Kota Malang periode 1973-1983 dan seorang perintis berdirinya PS Arema bersama Acub Zaenal (mantan Gubernur Irian Jaya periode 1973-1975 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an).
Ebes Sugiyono juga pernah menjadi Wakil Gubernur Irian Jaya (1983-1986) dan juga salah satu pendiri Batalyon Infanteri (Yonif) 507/Sikatan (sekarang Yonif 500/Raider), Kodam V/Brawijaya dan pernah menjadi Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya.
Itulah mengapa Eddy Rumpoko sering menggunakan angka 507, dikarenakan sang ayah merupakan salah satu pendiri Batalyon Pemukul Kodam V/Brawijaya itu
Eddy menikah dan Dewanti Rumpoko dikaruniai tiga anak, Dinasty Rumpoko, Ganisa Pratiwi Rumpoko dan Raras.
Penulis: Abdul Qodir