Padahal, berdasarkan data PBB, populasi kamp mencapai 70.000 - 'jauh melampaui titik jenuh.' Jadi, semua pengungsi baru yang sekitar 400.000an orang itu terdampar di luar kamp.
Baca: Sebut Jokowi Pencitraan Bantu Rohingya, Amien Rais Diminta Berkaca
Mereka amat memerlukan makanan dan obat-obatan. Namun, dengan aturan yang ada, UNHCR tidak memiliki wewenang untuk memberikan pasokan kebutuhan penting ini kepada orang-orang yang membutuhkannya. Wewenang itu ada pada pemerintah Banglades.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Natsir alias Tata mengakui saat ini bantuan belum sampai langsung ke warga Rohingya di kamp pengungsian.
Menurut dia, barang sebenarnya sudah sampai di Bandara Chittagong dan sudah diserahterimakan ke Pemerintah Banglades.
Selanjutnya barang bantuan kemanusiaan akan di distribusikan ke kamp pengungsi oleh UNHCR dan IOM.
"Mereka yang memiliki kapasitas di lapangan dan mengetahui wilayah-wilayah pengungsi yang membutuhan bantuan kemanusian dan jenis jenis," kata Tata saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (17/9/2017).
"Ada proses, pesawat Hercules dan barang hanya bisa mendarat di Chittagong dan utk membawa ke Cox Bazar dan daerah sekitarnya perlu waktu untuk di proses," tambahnya.
Penulis: Ihsanuddin
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Prabowo Sebut Bantuan ke Rohingya Kadang Tak Sampai, Benarkah?