TRIBUNNEWS.COM - Dermaga Tongging di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), belum memadai sebagai lokasi penyeberangan Danau Toba menuju Pulau Samosir dan sekitarnya. Akses jalan dan penerangan juga kurang mendukung.
Inilah yang terungkap saat delegasi Komisi V DPR RI mengunjungi Dermaga Tongging, Jumat (15/9/2017).
Pemda setempat belum mengajukan proposal usulan pembangunan dermaga. Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis yang memimpin delegasi ini, menyerukan agar Pemda segera mengajukan usulan proyek pembangunan dermaga, agar Tongging bisa menjadi salah satu destinasi menarik di Danau Toba.
"Kita ingin lihat sejauh mana infrastruktur di Danau Toba ini. Perlu ditata akses jalan masuk menuju Tongging. Dan yang perlu juga dibangun di sini adalah desa wisata," ungkap Fary. Otoritas Pemda setempat menjelaskan, ada tiga desa di sekitar Dermaga Tongging yang bisa disulap menjadi desa wisata. Akses jalan yang berliku dan sempit perlu dibangun kembali, terutama di sepanjang jalan Merepanji, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.
Yang perlu dibenahi pula akses listrik sepanjang jalan desa-desa yang dilalui menuju dermaga. Terlihat masih gelap dan tak ada lampu penerang di sisi-sisi jalan.
Pemda setempat mengusulkan penerangan dengan menggunakan energi surya. Anggota Komisi V Anthon Sihombing memaparkan, kelak Di Karo akan ada akses tol menuju Dermaga Tongging di sepanjang sisi Danau Toba.
Akses tol ini sangat strategis untuk membangun pariwisata setempat.
Fary menambahkan, di Dermaga Tongging perlu ditambah kapal penumpang dan kapal Basarnas untuk melengkapi fasilitas penyeberangan.
Di dekat dermaga ini juga masih terlihat banyak keramba ikan milik masyarakat setempat. Komisi V DPR dan Kementerian Perhubungan menunggu proposal pembangunam Dermaga Tongging, seperti apa desain pembangunan dermaga yang diinginkan Pemda Karo.