TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta tidak ada diskriminasi bagi anak dan cucu anggota PKI yang dahulu menjadi masa kelam bagi negara Indonesia.
Amien yang saat itu berusia 21 tahun pada tahun 1965, mengaku mengalami kekejaman orang-orang PKI dan sempat dilatih oleh angkatan darat Indonesia dalam melawan komunis.
Baca: JK Harap Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB Dapat Berikan Pandangan Soal Situasi Dunia
"Saya pemuda Muhammadiyah dilatig oleh angkatan darat untuk memang basoka, bagaimana menembak dan lain-lainnya, waktu itu betul-betul bukan seperti orang Indonesia (PKI)," papar Amien di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (21/9/2017).
Meskipun anggota PKI waktu itu begitu kejam, tetapi Amien berharap saat ini tidak ada tindakan mengucilkan atau mendiskriminasi para keluarga PKI yang masih hidup.
Baca: Putra Jenderal Ahmad Yani: Saya yang Saksikan Langsung Bapak Ditembak, Diseret, Dibawa Pergi
"Sudahlah jangan dibangkitkan kembali, itu bisa memecah belah. Sekarang jangan ada diskriminasi cucu dan anak PKI, dia bebas kemanapun, jangkat diungkit lagi, dia bisa masuk kepolisian, TNI, menjadi menteri, tidak apa-apa," papar Amien.