News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Panglima TNI

Mantan Kapolri: Wajar Jika Polisi Beli Ribuan Pucuk Senjata, Sekarang Masih Kekurangan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kapolri Da'i Bachtiar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kapolri, Jenderal Polisi (Purn) Da'i Bachtiar menyambut baik rencana Kepolisian RI membeli 15.000 pucuksenjata untuk personel Polri di lapangan.

Anggaran pengadaan senjata itu telah disetujui menggunakan APBN-P 2017.

Menurut Da'i, kepolisian memang kekurangan senjata. Apalagi tak dipungkiri, banyak anggota Polri di lapangan yang dengan tangan kosong menjalankan tugasnya.

"Saya rasa sampai sekarang, jumlah senjata perorang Polri masih kekurangan. Jadi wajar kalau akan menambah jumlah senjata ini," kata Da'i di hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Da'i bercerita ketika ia memimpin Polri, jumlah polisi saat itu kurang lebih mencapai 270.000 personel. Saat dievaluasi hanya 100.000 anggota yang memegang senjata.

"Jadi masih kekurangan sekitar 170.000 senjata perorangan. Jadi kalau di zaman saya, Anda melihat Polantas itu seakan-akan punya pistol, itu kosong ya, enggak ada," kata dia.

"Sehingga saya ajukan ke sidang kabinet sekaligus dapat persetujuan DPR. Saya meminta pengadaan revolver sebanyak 170.000 agar setiap anggota Polisi satu senjata," tambahnya.

Sayangnya, kata Da'i, ketika itu kemampuan dalam negeri waktu itu terbatas. Karenanya, ia memilih senjata tersebut ke PT Pindad.

"Ketika waktu itu Pindad belum mencukupi. Akhirnya secara bertahap senjata dipenuhi oleh Pindad," tutup Da'i.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, anggaran pengadaan senjata untuk petugas kepolisian di lapangan telah disetujui DPR RI menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017.

Tahun ini, sebanyak 15.000 senjata akan disebarkan ke personel Polri untuk penjagaan melekat pada dirinya.

"Tahun ini harus terealisir karenana anggarannya bukan multiyears, anggarannya harus 2017," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Pengadaan senjata saat ini belum terealisasi sepenuhnya. Polri mengutamakan pengadaan senjata dari PT Pindad untuk memajukan produksi dalam negeri. Namun, perusahaan tersebut hanya memiliki 5.000 stok senjata.

Sementara itu, Pindad butuh anggaran tambahan untuk memproduksi senjata-senjata baru. Dengan demikian, kemungkinan Polri akan mengambil 10.000 senjata lainnya dari luar negeri.

"Yang lain mungkin harus beli di luar. Kita sudah melakukan uji di litbang, senjata yang sudah kita gunakan," kata Setyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini