TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakrullah memastikan 7,4 juta blangko KTP Elektronik atau KTP-EL tersedia hingga Oktober 2017.
Ia mengatakan per Minggu ini ada 840 ribu blangko KTP-EL yang telah dibagikan kepada Dinas Dukcapil Kota maupun Kabupaten.
"Hari ini, per Minggu ini saja ada 840 ribu blangko yang telah kami bagikan. Saya pastikan Oktober ada 7,4 juta blangko KTP-Elektronik, jadi saya pastikan blangko cukup," ujar Zudan, Kamis (28/9/2017), di kantor Ombudsman Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ia mengharapkan agar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinas Dukcapil) Kota maupun Kabupaten segera melapor ke pusat jika ketersediaan blangko KTP-EL akan habis.
" Untuk daerah yang blangkonya akan habis segera ambil di pusat, tiap hari ada antara 200-250 ribu kami stok. Jadi tidak perlu khawatir, masyarakat segera urus ke Dinas dan Dinas sebelum habis blangkonya segera ambil ke pusat," kata Zudan.
Menurutnya, distribusi blangko KTP-EL dilakukan ke Dinas Dukcapil Kota maupun Kabupaten di seluruh Indonesia.
Ia mengingatkan blangko KTP-EL hanya tersedia di Dinas Dukcapil Kota maupun Kabupaten bukan di kecamatan.
"Distribusi dilakukan di Kota maupun Kabupaten. Jangan melihat blangko KTP-EL di kecamatan. Karena di seluruh Indonesia masyarakat mencetak di Disdukcapil Kota maupun Kabupaten. Di Kecamatan itu hanya setelah jadi KTP-ELEKTRONIK selesai dicetak," kata Zudan.
Baca: Mata Kanan Sudah Bisa Membaca, Novel Baswedan Akan Jalani Operasi Kedua
Ia memberikan imbauan kepada masyarakat yang telah merekam data KTP-ELEKTRONIK namun belum tercetak, untuk segera mengurus validasi data, jika tidak KTP-ELEKTRONIK tidak akan tercetak.
"Bagi masyarakat yang sudah merekam data KTP-ELEKTRONIK tapi belum tercetak, ada dua yg bisa dilakukan. Pertama, aktif bertanya ke dinas karena sekarang sudah ada blangkonya, masyarakat menanyakan bisa melalui telepon dan aplikasi pesan. Kedua, Pemda memanggil yang sudah berstatus (PRR) Print Ready Record untuk mevalidasi datanya masih cocok atau nggak, kalau cocok, cetak," ujar Zudan.
Diketahui, kini di seluruh Indonesia sudah ada 95 persen masyarakat Indonesia yang telah melakukan perekaman data KTP-EL. 94 persen telah selesai cetak dan masih ada 7 juta penduduk yang belum mencetak KTP-EL.