Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said mempertanyakan hasil survei SMRC yang mengkaitkan isu kebangkitan PKI muncul dari Prabowo Subianto, PKS, dan Gerindra, di kantor SMRC, Cikini Menteng, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017)
Menurutnya, seberapa penting kemudian mengemukakan pertanyaan pada responden tentang faktor latar belakang sebagai pemilih Prabowo.
Ia mengatakan pertanyaan tersebut mengandung makna mencurigai terhadap Prabowo.
"Apa penting mengemukakan faktor Prabowo dan PKS serta Gerindra? Sebab ini bisa mempunyai dampak dicurigai sebagai bias, soal demografi yang beririsan dengan Prabowo, orang bisa dengan cepat menyimpulkan atau mencurigai, ada bias bahwa Prabowo berperan penting dalam persepsi mengenai munculnya PKI," kata Salim.
Salim juga mengatakan apa perlunya SMRC juga kemudian menanyakan persetujuan responden mengenai pernyataan Presiden Jokowi terkait PKI lalu menyimpulkan kebangkitan isu PKI merupakan hasil mobilisasi tertentu.
Menjawab hal tersebut Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas mengatakan apa yang ditemukan oleh SMRC menunjukkan isu politik saja bukan menjadi isu besar.
Baca: Seperti Ini Alur Dugaan Aliran Duit Proyek e-KTP ke Setya Novanto Lewat Keponakannya
Baca: Ketua Presidium Alumni 212: Ada Oknum Anggota DPR Ingin Bangkitkan PKI
"Apakah ini benar substantif atau game politik saja yang dimainkan oleh elite? Dan kesimpulannya menunjukkan ini isu politik saja. Tidak mengaitkan dengan partai atau Pak Prabowo-nya, tapi kecenderungannya politiknya itu, ke mana mereka itu? Apa mereka punya irisan dengan kecenderungan pilihan partai politik atau dukungan terhadap tokoh tertentu? Kita hanya ingin mengidentifikasi siapa dan dari kalangan mana sebetulnya," ujar Sirajudin.
Sebelumnya, survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan 86,8 persen warga tidak setuju adanya isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
SMRC Sirojudin Abbas mengatakan dilihat latar belakang responden, paling besar dari PKS 37 persen dan Gerindra 20 persen. Golkar hanya 6 persen.
Sedangkan dari partai lainnya, untuk responden yang berasal dari pendukung PAN, mereka yang setuju dengan isu itu 18 persen, PPP 16 persen, Hanura 17 persen, PKB 11 persen, PDIP 11 persen, Golkar 6 persen, dan lainnya sebanyak 7 persen.
Kemudian, berdasarkan pemilih Pilpres 2014 responden yang setuju adanya kebangkitan PKI menunjukkan 19 persen adalah pemilih Prabowo, sedangkan Jokowi 10 persen.
Survei dilakukan pada tanggal 3-10 September 2017, melibatkan 1220 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dari seluruh populasi Indonesia berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Dengan tingkat response rate 87 persen, survei ini memiliki margin of error ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.