TRIBUNNEWS.COM - Kisah Ade Irma Suryani, gadis mungil yang menjadi korban keganasan keganasan PKI, 51 tahun silam masih menyisakan duka hingga kini.
Ya, gadis tak bersalah itu tewas bersimbah darah dalam pelukan ibunya usai tertembus peluru yang diberondongkan anggota Cakrabirawa.
Menurut kesaksian putri Sulung A.H. Nasution, Hendrianti Sahara Nasution, sang adik tewas tertembak dari jarak dekat.
Ternyata Bung Karno dan Dewi Lakukan Hal Ini Saat Malam Penculikan Jenderal TNI
Cerita ini melansir dari video napak tilas yang disiarkan stasiun televisi TV One.
Dalam rekaman tersebut yang dilakukan di kediaman AH Nasution saat itu di Menteng, Jakarta Pusat, putri sulung A.H Nasution tersebut menceritakan bagaimana kejadian mencekam saat ayahnya didatangi oleh anggota Cakrabirawa.
Kisah itu berawal pada pukul 3.30 WIB dini hari, ketika Jenderal AH Nasution dan istrinya, Johana Sunarti Nasution, terbangun dari tidur.
Tahu-tahu Lahirkan Bayi di Toilet Sekolah, Tak Disangka Begini Siswi Ini Tutupi Kehamilannya
"Pukul 3.30 pagi, ibu saya dan ayah terbangun gara-gara nyamuk. Terdengar pintu digerebek, ibu saya melihat Cakrawabirawa masuk," ujar Hendrianti kepada reporter TV One.
Menyadari ada pasukan Cakrabirawa, istri AH Nasution menutup kembali pintu tersebut lalu mengatakan kepada suaminya, "Itu yang membunuh kamu sudah datang."
"Pintu ditutup, ditembak oleh cakrawabirawa, lalu ditahan lagi oleh ibu saya. Lalu bapak (A.H Nasution) bangun dan bilang biar saya hadapi, tapi ibu bilang jangan," papar Hendrianti.
Saat kehadiran pasukan Cakrabirawa, Ade Irma saat itu tengah bersama ibu dan ayahnya, A.H Nasution).
Sang ibu hendak menyelamatkan suaminya, A.H Nasution, yang saat itu memang menjadi incaran.