TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Setyo Wasisto mengatakan, video yang memperlihatkan anggota Brimob menembak menggunakan senjata RPG diambil saat pelatihan siswa Pusdikbrimob.
"Saya luruskan supaya tidak ada informasi simpang siur. Betul itu ada di Pusdikbrimob, barangnya dan granatnya pun tinggal beberapa," ujarnya.
Menurutnya, pelatihan dilakukan, dalam rangka pengenalan senjata kepada para siswa.
Baca: Meski Setnov Menang Prapradilan, Nasibnya Tetap Diujung Tanduk
"Siswa-siswa Pusdikbrimob, dalam rangka pengenalan dan pembelajaran senjata," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2017).
Dalam konferensi pers ia juga menjelaskan video tersebut diambil di tahun 2015 yang bertempat di Watukosek dan digunakan latihan untuk siswa Pusdikbrimob.
"Untuk videonya sendiri dibuat tahun 2015 untuk siswa Pusdikbrimob dan bertempat di Waku Kosek. Siswa-siswa dari alumni Akpol, ada Tamtama, Bintara, dan Perwira sebagai pengenalan senjata," ujar Setyo.
Lanjutnya, banyak pertanyaan yang muncul kenapa dilaksanakan latihan untuk anggota Brimob.
Baca: Praperadilan Setnov Dianggap Janggal, Puluhan Orang Unjuk Rasa di Bundaran HI
"Kemudian ada pertanyaan kenapa itu dilaksanakan di sana. Memang barang itu masih ada. Itu untuk menghabiskan disposal, sekalian pembelajaran kepada siswa Pusdikbrimob," kata Setyo.
Ia menjelaskan senjata tersebut sudah ada sejak tahun 1962 dan masih berada dalam komando ABRI.
"Bahwa ini adalah pengadaan tahun 1962. Jadi masih di bawah ABRI. Waktu itu kotaknya masih BKN Badan Kepolisian Negara. Waktu itu peruntukkannya dalam rangka perebutan Trikora," lanjut Setyo.
Simak video di atas.(*)