Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengakui jika calon praja IPDN bernama Dea Rahma Amanda asal Lampung, meninggal dunia saat mengikuti rangkaian latihan dasar bersama Resimen Akademi Kepolisian.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan para praja IPDN berlatih bersama Taruna Akpol.
"Kan kita ada kerjasama IPDN dengan Akpol. Untuk pendidikan sama-sama dengan Taruna Akpol," ujar Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
Baca: Soal Senjata, Politikus Golkar Minta Wiranto Inisiasi MoU TNI Dengan Lembaga Non-Militer
Setyo mengatakan Dea meninggal setelah mengikuti olahraga pagi.
Setelah kejadian tersebut pihak IPDN dan Akpol langsung melakukan koordinasi dengan orangtua Dea.
"Sudah dicek ternyata tidak ada riwayat dan bekas kekerasan. Maka dari pihak keluarga minta tidak diotopsi. Permintaan keluarga mereka tidak mau," kata Setyo.
Baca: Dianggap Mempersulit Penyidikan, Hukuman Terhadap Pimpinan Saracen Bisa Diperberat
Dilansir dari Tribun Jateng, Gubernur Akpol Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, kondisi calon praja kelahiran 9 Oktober 1999 tersebut masih sehat saat mengikuti latihan dasar.
"Dhea bersama rekan-rekannya bangun pagi pukul 04.00 WIB untuk melaksanakan salat Subuh berjamaah dan dilanjutkan pengajian," ujarnya.
Rycko mengatakan usai melakukan kegiatan peribadahan, seperti biasa, para calon praja mengikuti rangkaian latihan dasar.
Baca: Bertemu Dubes Australia, Jusuf Kalla Bicarakan Masalah Keamanan Siber
"Hingga pukul 07.45 WIB Dhea masih ikut makan bersama, setelah itu, dia melakukan latihan fisik dengan memutari lapangan. Tapi, saat berbaris di apel pagi, tiba-tiba Dhea terjatuh," kata Rycko.
Walaupun tim medis cepat memberi pertolongan dan membawa ke RS Bhayangkara, nyawa Dhea tidak tertolong.