TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setya Novanto diketahui sempat berpindah rumah sakit ketika dirinya jatuh usai berolahraga di rumah. Pada hari Minggu (10/9/2017) lalu atau sehari sebelum pemeriksaan KPK untuk pertama kalinya sebagai tesangka, Novanto dilarikan ke RS Siloam untuk perawatan intensif karena penyakit jantung dan vertigo ketua DPR itu kambuh.
Selang seminggu kemudian, yakni 17 September 2017, Novanto atau sehari sebelum pemeriksaan kedua dari KPK, ketua umum Golkar itu dipindahkan ke RS Premier Jatinegara.
Novanto saat itu dipastikan tidak dapat hadir di KPK karena harus menjalani operasi penanaman dua buah ring di jantungnya.
Ketua DPP Golkar, Ridwan Bae menjelaskan ketika berada di ruangan, dirinya mendengarkan adanya keinginan dari Novanto untuk berpindah ke rumah sakit lain. Tetapi masih menunggu dari tim dokter untuk hasil berikutnya.
"Ada bahasa rencana mau pindah ke rumah sakit lain. Tetapi tadi masih menunggu hasil dari dokter seperti apa," jelas dia.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Wasekjen Golkar, Marlinda Irwanti yang mengatakan adanya keinginan dari keluarga untuk pindah ke rumah sakit lain.
Baca: Setya Novanto Terindikasi Mengidap Tumor di Tenggorokan
Baca: Pagi Ini Mitsubishi Akan Roll Out Perdana Xpander di Pabrik MMKSI di Cikarang
Baca: Fadli Zon Soal Senjata Impor Polisi, DPR Akan Panggil Panglima TNI, Kapolri, Sampai Kepala BIN
Pasalnya, kondisi kesehatan Novanto masih harus menunggu keputusan dari dokter.
Selain itu, Marlinda menjelaskan, menurut Istri Setya Novanto, masih ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit yang memungkinkan masih harus dirawat.
"Pertimbangannya hanya ingin pindah rumah sakit atau tidak. Kalau pulang ke rumah, saya rasa belum ya. Soalnya, masih ada alat napas juga terus kan ada sinusnya juga. Belum tentu hari ini bisa pulang," katanya.