News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Timur

Usung Gus Ipul-Azwar Anas, PDIP Dinilai Mainkan Politik yang Berbeda Pilihan dengan Istana

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Ipul dan Azwar Anas diperkenalkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai paslon yang diusung di Pilgub Jatim, Minggu (15/10/2017) di DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- PDI Perjuangan resmi mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur, 2018 mendatang.

Pasangan itu diumumkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2017).

Menurut Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menduetkan Gus Ipul dan Azwar Anas, PDI Perjuangan belajar dari hasil Pilkada Jakarta.

Baca: Polisi Sebut Bimantoro dengan Anggota TNI yang Berkelahi Belum Berdamai

Dimana, calon gubernur yang citranya didukung "istana" belum tentu menang dalam perhelatan Pilgub.

"Manuver PDI Perjuangan ini cerdas ya, mereka belajar dari hasil pilkada Jakarta bahwa Cagub yang citranya didukung "istana" belum tentu menang dalam perhelatan Pilgub," ujar Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Minggu (16/10/2017).

Hendri Satrio mengatakan jumlah kursi PDI Perjuangan-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ibarat duet maut di Jatim.

Menurut Hendri, Pilgub Jatim juga akan menjadi lampu kuning buat cagub lain terutama di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Barat (Jabar) yang kesannya sudah mendapat dukungan "istana".

Karena, Hendri ragu pasangan calon lain juga tidak akan dapat dukungan PDI Perjuangan.

Baca: Ini Rekam Jejak Gus Ipul dan Anas yang Diusung PDIP di Pilgub Jatim

Lebih lanjut ia melihat pula sepertinya PDI Perjuangan sedang memainkan peran politik baru yang terkesan independen dan berbeda dengan pilihan arus istana.

Ia melihat sebuah langkah yang masuk akal sebab menurut hasil survei KedaiKOPI ( Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), masyarakat yang akan memilih parpol pendukung Joko Widodo (Jokowi) hanya sekitar 40%.

Namun manuver PDI Perjuangan harus bisa dimanfaatkan Istana agar bisa dapat dicitrakan independen dan lepas dari pengaruh parpol asal Jokowi, yakni PDI Perjuangan.

Hal itu pula tergambar dalam pernyataan Gus Ipul, sapaan akrab Saiful, yang mengaku belum dapat menentukan akan mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang atau tidak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini