"Nanti kita akan panggil langsung pihak sekolah tersebut. Karena tak boleh dibiarkan masalah ini, sebab itu tugas kami yang membina pihak pendidikan. Terpenting adalah bagaimana kita selamatkan dulu siswi yang bersangkutan dan bayinya tersebut," ujarnya kepada wartawan via telepon, Rabu (18/10/2017).
Alexius juga menjelaskan apabila yang bersangkutan masih mau sekolah kembali, ia tidak bisa lagi mengenyam pendidikan di sekolah formal namun harus di sekolah non formal.
Geger Dugaan Pertemuan Anies dengan Bos Mayapada hingga Prostitusi Tawarkan Hewan untuk Pemuas Nafsu
Karena bagaimanapun hak pendidikan setiap seorang, dan tak boleh dihilangkan.
"Kita minta seluruh pihak pendidikan, supaya kita melakukan perbaikan manajemen pendidikan. Terkait masalah aturan, tata tertib dan sebagainya," ucapnya.
Menurutnya, kalau lemah manajemen pendidikan, aturan, dan tata tertib di sekolah sehingga mudah terjadi hal tersebut. Maka harus diperkuat kembali manajemen pendidikan tersebut.
Pernah Perhatikan? Ini Alasan Joy Red Velvet Selalu Pakai Rok Beda dari Member Lainnya
"Pendidikan itu harus dikontrol, tidak semata-mata mengandalkan pihak guru, tapi termasuk orangtua, dan masyarakat itu sendiri. Serta pendidikan karakter masih sangat lemah karena itu bagian dari karakter siswa," ungkapnya.
4. Akibat kenakalan remaja
Tanggapan pun juga datang dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi.
Melansir dari Tribun Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi pun sangat menyayangkan kejadian ini.
"Ini merupakan korban dari kenakalan remaja, jadi bukan semata-mata tanggungjawab pihak sekolah, namun juga peran dari orangtua dan lingkungan masyarakat itu sendiri," ujarnya kepada wartawan via telepon, Rabu (18/10/2017).
Pamer Bayar Pajak Milyaran Rupiah, Deddy Corbuzier Sindir Artis Lain
Menurut Petrus, atas persoalan ini semua pihak harus sama-sama mengatasi terkait kenakalan remaja dan bukan hanya pihak sekolah, tapi semua pihak seperti orangtua dan masyarakat sendiri.