TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang korban kasus kebakaran pabrik petasan di kawasan Kosambi, Tangerang, Subarna Ega sempat dikabarkan masih hidup. Hal itu dikatakan oleh keluarga Subarna kepada Kepala Pelayanan RS Polri, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto.
Menurut Sumirat, keluarga Subarna pernah mendatangi RS Polri dan melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Baca: Anies-Sandi Hadir di Apel Konsolidasi di Mapolda Metro Jaya
"Masih awal-awal kemarin, memang sempat datang ayahnya dan istrinya datang melapor," ucapnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (30/10).
Sehari setelahnya, keluarga menyampaikan kabar kepada RS Polri bahwa Subarna telah ditemukan di salah satu rumah sakit yang merawat korban.
"Mereka bilang kalau ada rumah sakit yang merawat. Itu disampaikan sehari setelahnya," kata dia.
Selang sehari kemudian, keluarga melapor kembali bahwa korban atas nama Subarna tidak diketemukan di rumah sakit tersebut. Sehingga melapor ke posko antemortem di RS Polri.
"Nah, bapaknya Subarna kemarin ke sini lagi, bilang kalau ternyata tidak ada di rumah sakit itu," ucapnya.
Hingga kini, korban atas nama Subarna masih belum ditemukan. Koordinator tim DVI RS Polri, Kombes Pol Pramujoko mengatakan keluarga masih belum melengkapi data antemortem.
"Pelapor dari pihak keluarga Subarna belum memberikan data lengkap. Jadi, kami masih menunggu dari keluarga untuk data antemortem," kata dia saat konfrensi pers.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihak kepolisian belum dapat menemukan Subarna. Namun begitu, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap Khusnul, teman Subarna.
Khusnul, jelas Argo, merupakan orang yang selamat dari kejadian naas tersebut. Khusnul juga yang menemani Subarno mengelas atap pabrik.
Cerita Khusnul, dirinya sempat merasakan panas dari bawah tempat dirinya mengelas. Lalu dia terjatuh karena asbes yang menjadi pijakan pecah.
"Tidak lama kemudian, terjadi ledakan. Khusnul ini bisa selamat dari kejadian itu. Sementara untuk keberadaan Subarna, kami masih belum tahu," tukas Argo.