TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sepasang panda yang menjadi penghuni Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor, menghabiskan 30 kilogram bambu segar setiap harinya.
"Rata-rata yang dimakan satu hari 30 Kg bambu atau rebung," kata dokter hewan Taman Safari Indonesia Ardyta Widianti kepada wartawan di lokasi, Kamis (2/11/2017).
Untuk memenuhi pakan setiap harinya, Taman Safari Indonesia sudah menanam bambu khusus untuk pakan panda, jauh hari sebelum mereka tiba 28 September 2017 lalu.
Menurut dokter Dita, kedua panda tersebut mendapatkan jatah makan lima sampai enam kali satu hari.
Setelah itu mereka menghabiskan waktu untuk tidur, bahkan sampai 13 jam. Sisanya baru untuk beraktivitas di malam hari.
Bahkan berat badan panda betina, Cai Tao dan panda jantan Hu Chun bertambah.
"Sejak mereka datang satu bulan lalu, peningkatan berat badan mereka bertambah, Cai Tao 6 Kg dan Hu Chun 8 Kg. Kami senang, tapi ini masih dalam batas normal," katanya.
Saat datang ke Indonesia bobot Cai Tao 128 kg, sedangkan pasangannya Hu Chun 113 kg.
Sebelum diberangkatkan dari kampung halamannya di Wolong National Nature Reserve yang terletak di Wenchuan, Provinsi Sinchuan, Tiongkok sepasang panda ini sudah menjalani general chek up.
"Saat mereka datang dan hingga saat ini mereka semua kondisinya baik dan sehat," kata dokter Dita.
Jika dilihat dari exhibit yang diberi nama Istana Panda Indonesia, lingkungan alami yang dirancang meniru habitat giant panda di Tiongkok, sudah membuat sepasang panda tersebut betah.
Dikelilingi alam pegunungan sejuk, daerah lembah hutan lebat, serta suhu harian berkisar 15-24 derajat Celcius, menjadi indikator sepasang panda berhasil beradaptasi dan menyesuaikan diri.
Pemeliharaan panda tersebut merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Tiongkok di bidang konservasi satwa.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam peringatan 63 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkong pada 2013.
Kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman pada 2016. Nota kesepahaman itu dilaksanakan melalui kerja sama konkret antara PT Taman Safari Indonesia dengn China Wildlife Conservation Association (CWCA).