Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia I (Jawa-Sumatera) DPP Partai Golkar, Nusron Wahid menilai Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, lebih cocok menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Menurutnya, semua yang hadir dalam forum pleno memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih.
Namun Nusron menilai, hanya Airlangga dianggapnya paling berpeluang.
"Pak Airlangga itu punya peluang. Apalagi wonge bagus, habis ketemu Presiden, iya kan? Ya kalau soal itu, bagus wonge, kan njawani, kalem. Tapi semua masih proses," kata Nusron kepada wartawan di DPP Golkar, Slipi, Senin (20/11/2017).
Kepala BNP2TKI ini menjelsakan, segala keputusan terkait pengganti Setnov akan diambil dalam rapat pleno yang diselenggarakan hari ini.
Baca: Farhat Abbas Diperiksa untuk Tersangka Markus Nari
Nusron mengatakan, ada dua opsi yang bakal dibahas.
"Apakah sampai periode Novanto selesai ataukah sampai munaslub. Kalau keputusan politiknya sampai terbentuknya munaslub, kemudian diputuskan tanggalnya. Bisa juga opsi kedua adalah sampai masa periodesasi ini habis. Berarti 2019," kata Nusron.
Nusron menambahkan, persoalan yang menyangkut Setnov di Golkar sudah tidak lagi berkaitan dengan hukum.
Persoalan hukum disebut hanya dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan karena Setnov sudah berhalangan tetap.
Setelah berhalangan tetap, Golkar menunjuk kepemimpinan sementara pengganti Setya Novanto. Nantinya hal itu akan disepakati apakah sampai periode selesai atau sampai masa transisi penyelenggaraan munaslub.
"Sebaiknya masa transisi untuk sampai Munaslub. Kenapa? Ini masalah legitimasi. Sewaktu-waktu kalau Plt, akan ada yang kecewa, dia akan ajukan Plt lagi," katanya.